Lokasi pembangunan tempat pemrosesan akhir (TPA) berbasis lahan urug saniter
di Talanggulo, Kota Jambi berdasarkan hasil survei pendahuluan, menunjukkan
potensi terjadinya penurunan tanah sedang hingga tinggi. Untuk dapat mengetahui
secara spesifik potensi amblesan di lokasi Talanggulo tersebut, baik besaran,
kondisi geologinya, serta faktor penyebab amblesan tanah, maka diperlukan
analisis serta investigasi dari pola dan karakteristik lapisan sedimennya, baik sifat
fisik maupun mekaniknya. Dengan mendapatkan informasi tersebut, maka dapat
dilakukan analisis dan evaluasi yang berkaitan dengan pengaruh geologi terhadap
amblesan di lokasi penelitian. Penelitian ini melakukan investigasi amblesan tanah
berdasarkan faktor terjadinya konsolidasi, yaitu akibat konsolidasi alamiah dan
penurunan muka airtanah. Untuk skenario yang dijalankan adalah dengan
menggunakan skenario konsolidasi alamiah, penurunan muka airtanah, serta
penambahan beban timbunan, dengan menggunakan metode analitik (konsolidasi
satu dimensi) serta metode numerik (metode elemen hingga) pada 3 data bor hasil
pengeboran geoteknik di lokasi penelitian (BH-01, BH-02, dan BH-03). Dari hasil
investigasi kondisi geologi, lokasi penelitian terdiri atas enam lapisan sedimen,
yaitu lapisan lempung lanauan (ketebalan 3,4 m), serpih lanauan (ketebalan 3,1 m),
lanau pasiran (ketebalan 2,7 m), pasir lanauan (ketebalan 4,3 m), lanau lempungan
(ketebalan 2,4 m), dan lempung (ketebalan 4 m). Hasil penelitian tersebut
menunjukkan bahwa amblesan tanah akibat faktor konsolidasi alamiah dan
penurunan muka airtanah sama-sama berperan, disebabkan lapisan sedimen yang
ada di lokasi penelitian didominasi oleh lapisan lempung. Akibatnya, lapisan
sedimen belum mengalami konsolidasi dengan sempurna dan dapat menyebabkan
terjadinya amblesan tanah di lokasi tersebut. Oleh karena itu, lokasi penelitian
direkomendasikan untuk mencapai nilai konsolidasi yang mencukupi untuk
dibangun lahan urug saniter, kemudian diperlukan pemasangan beberapa lapisan
geomembran agar muka airtanah tidak terjadi fluktuasi akibat infiltrasi air yang
akan mempengaruhi kondisi lapisan sedimen.