digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Lokasi pembangunan tempat pemrosesan akhir (TPA) berbasis lahan urug saniter di Talanggulo, Kota Jambi berdasarkan hasil survei pendahuluan, menunjukkan potensi terjadinya penurunan tanah sedang hingga tinggi. Untuk dapat mengetahui secara spesifik potensi amblesan di lokasi Talanggulo tersebut, baik besaran, kondisi geologinya, serta faktor penyebab amblesan tanah, maka diperlukan analisis serta investigasi dari pola dan karakteristik lapisan sedimennya, baik sifat fisik maupun mekaniknya. Dengan mendapatkan informasi tersebut, maka dapat dilakukan analisis dan evaluasi yang berkaitan dengan pengaruh geologi terhadap amblesan di lokasi penelitian. Penelitian ini melakukan investigasi amblesan tanah berdasarkan faktor terjadinya konsolidasi, yaitu akibat konsolidasi alamiah dan penurunan muka airtanah. Untuk skenario yang dijalankan adalah dengan menggunakan skenario konsolidasi alamiah, penurunan muka airtanah, serta penambahan beban timbunan, dengan menggunakan metode analitik (konsolidasi satu dimensi) serta metode numerik (metode elemen hingga) pada 3 data bor hasil pengeboran geoteknik di lokasi penelitian (BH-01, BH-02, dan BH-03). Dari hasil investigasi kondisi geologi, lokasi penelitian terdiri atas enam lapisan sedimen, yaitu lapisan lempung lanauan (ketebalan 3,4 m), serpih lanauan (ketebalan 3,1 m), lanau pasiran (ketebalan 2,7 m), pasir lanauan (ketebalan 4,3 m), lanau lempungan (ketebalan 2,4 m), dan lempung (ketebalan 4 m). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa amblesan tanah akibat faktor konsolidasi alamiah dan penurunan muka airtanah sama-sama berperan, disebabkan lapisan sedimen yang ada di lokasi penelitian didominasi oleh lapisan lempung. Akibatnya, lapisan sedimen belum mengalami konsolidasi dengan sempurna dan dapat menyebabkan terjadinya amblesan tanah di lokasi tersebut. Oleh karena itu, lokasi penelitian direkomendasikan untuk mencapai nilai konsolidasi yang mencukupi untuk dibangun lahan urug saniter, kemudian diperlukan pemasangan beberapa lapisan geomembran agar muka airtanah tidak terjadi fluktuasi akibat infiltrasi air yang akan mempengaruhi kondisi lapisan sedimen.