ABSTRAK Aviva Navila
PUBLIC Alice Diniarti
COVER Aviva Navila
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Aviva Navila
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Aviva Navila
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Aviva Navila
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Aviva Navila
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Aviva Navila
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Aviva Navila
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Dalam upaya penerapan prinsip biorefinery dan pemanfaatan limbah pascapanen berupa
limbah gergaji kayu hasil pengolahan industri kayu, asap cair akan diolah menjadi biopestisida
guna menangani permasalahan hama Penggerek Buah Kopi (PBKo) (Hypothenemus hampei)
pada tanaman kopi. Tujuan penelitian ini adalah menentukan karakteristik kimia dan fisika
asap cair berbasis limbah gergaji kayu, dan menentukan perlakuan terbaik dengan variasi
konsentrasi dan jenis bahan baku asap cair terhadap serangan hama PBKo dengan berbagai
parameter uji. Pada percobaan ini, digunakan metode penelitian Rancangan Acak Kelompok
(RAK) Faktorial untuk pengujian in vivo dan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial
untuk pengujian in vitro, dengan dua taraf faktor perlakuan yakni jenis asam cair dari limbah
gergaji kayu( pinus, sengon, surian) , dan variasi konsentrasi biopestisida hasil pengolahan
asap cair (1,5% ; 2% ; 2,5%). Adapun, terdapat perlakuan kontrol, dimana tidak dilakukan
pengaplikasian asap cair pada objek perlakuan. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3
kali. Parameter uji yang diamati meliputi analisis karaktersitik sifat kimia dan sifat fisika asap
cair, dan pengujian efektivitas biopestisida asap cair terhadap hama PBKo secara in vivo
melalui uji serangan hama, serta secara in vitro melalui uji toksisitas dan uji daya tolak makan.
Hasil pengujian menunjukkan pH asap cair terendah hingga tertinggi secara berturut-turut
dimiliki oleh kayu surian, kayu pinus, dan kayu sengon. Berat jenis dari seluruh asap cair
relatif sama yakni berkisar 1,047-1,055. Persentase asam asetat tertinggi hingga terendah
secara berturut-turut meliputi asap cair kayu sengon, kayu surian, dan kayu pinus. Sedangkan
jumlah total fenol pada sampel dengan hasil tertinggi hingga terendah secara berturut-turut
meliputi asap cair kayu pinus, kayu surian, dan kayu sengon. Secara kualitatif, diperoleh hasil
analisis GCMS beberapa golongan senyawa pada seluruh jenis asap cair yang berpotensi
sebagai senyawa insektisidal yang bersifat toksik terhadap hama yakni asam asetat, fenol,
benzofuran, sikloheksana dan siklopentana, serta senyawa propanone. Selain itu, berdasarkan
hasil penelitian seluruh aspek pengujian terhadap hama, ditunjukkan limbah gergaji kayu
pinus dengan konsentrasi 2,5% berpotensi besar dalam pembuatan asap cair sebagai
biopestsida alami dalam menghambat pertumbuhan hama PBKo pada tanaman kopi.