digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Nadia Damika Putri
PUBLIC Alice Diniarti

Peningkatan jumlah kebutuhan pangan yang terus meningkat menjadi salah satu hal yang mendorong untuk meningkatkan hasil produksi pertanian, namun terdapat permasalahan keterbatasan lahan. Sistem polikultur dengan tanaman jagung, buncis, dan labu atau yang umum disebut dengan “Three Sisters” menjadi salah satu sistem yang dapat digunakan untuk menimbulkan interaksi positif yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan masing-masing tanamannya. Sistem ini juga diterapkan pada urban farming sebab dalam budidayanya tidak membutuhkan lahan yang luas serta fleksibel penempatannya dengan hasil produksi yang beragam. Maka dari itu, dilakukan penelitian mengenai pengaruh ruang tumbuh terhadap produktivitas dan rekomendasi ruang tumbuh yang optimal untuk tanaman jagung (Zea mays) yang ditanam dengan sistem budidaya three sisters serta rekomendasi ruang tumbuh yang paling optimal untuk budidaya three sisters. Penelitian dilakukan dengan rancangan acak lengkap yang terdiri atas 3 perlakuan ukuran ruang tumbuh dengan growbag dan 6 pengulangan. Dari hasil penelitian ini didapatkan hasil produktivitas jagung tertinggi ada pada dengan ruang tumbuh terbesar, yaitu perlakuan C (grow bag 200 L) yang memiliki bobot dengan kelobot sebesar 318,40 kg/tongkol dan tanpa kelobot sebesar 246,42 gram/tongkol, namun tidak berbeda nyata terhadap perlakuan B (grow bag 100 L) yang memiliki bobot dengan kelobot sebesar 316,20 kg/tongkol dan tanpa kelobot sebesar 240,63 kg/kelobot. Berdasarkan hasil penelitian ini ruang tumbuh berpengaruh nyata terhadap panjang (cm), diameter (cm), dan bobot (gram) jagung (Zea mays) yang ditanam dengan sistem budidaya three sisters. Rekomendasi ruang tumbuh, bagi penanaman pada kontainer, yang optimal untuk jagung (Zea mays) adalah pada perlakuan B (grow bag 100 L).