Perpustakaan Digital ITB

Efek basin telah diketahui berpengaruh terhadap respon gempa di permukaan tanah, terutama pada daerah-daerah yang dekat dengan tepi basin. Salah satu studi yang membahas mengenai efek geometri ini dibahas oleh Bard dan Gariel (1986). Hasil dari studi ini adalah bahwa pada bagian tepi basin ini terdapat perbedaan yang cukup besar dari nilai amplifikasi dari hasil 1-D dan 2-D. Dalam aplikasi praktis, studi-studi kegempaan dilakukan dengan menggunakan analisis 1-D wave propagation untuk mengembangkan peta mikrozonasi kota misalnya. Berdasarkan pertimbangan praktis, perlu dilakukan studi untuk memprediksi faktor koreksi hasil analisis 1-D dengan mempertimbangkan efek basin yang dilakukan dengan analisis 2-D. Pemodelan dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak DMOD2000 untuk analisis 1-D dan perangkat lunak FLAC untuk analisis 2-D. Selain itu, pemodelan juga dilakukan dengan berbagai macam variasi parameter, yaitu variasi dari nilai Peak Ground Accceleration (PGA) dari input motion, variasi sudut basin (?), variasi dari perbandingan kedalaman basin dan lebar basin (D/W), dan variasi lebar basin. Hasil dari pemodelan 1-D dan 2-D ini berupa nilai spectral acceleration yang dibandingkan nilainya berupa suatu nilai faktor koreksi. Dari hasil analisis diperoleh bahwa faktor koreksi ini dipengaruhi nilai PGA input motion, juga geometri basin baik dari sudut basin, lebar dan juga kedalaman basin.