Indonesia memiliki total potensi kurang lebih 29 GW yang tersebar di 324 prospek di seluruh
Indonesia. Salah satu lapangan panas bumi yang ada di Indonesia adalah Lapangan panas bumi
Wayang Windu, Pangalengan, Jawa Barat. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan
pemodelan bawah permukaan yang berkembang di lapangan panas bumi Wayang Windu.
Penelitian dilakukan dengan analisis metode Gravitasi yang dimulai dari pengolahan data CBA
dan topografi yang sebelumnya telah didapatkan oleh Laboratorium Geofisisika Eksplorasi
ITB. Hasil yang didapatkan dari pengolahan adalah peta anomali Bouguer lengkap dengan
rentang nilai anomali 8-32 mGal dengan densitas dasar 2,67 gr/cc. Kemudian dilakukan
pemisahan anomali untuk mendapatkan anomali Bouguer residual dengan metode moving
average, polinomial orde dua dan second vertical derivative. Anomali residual menunjukkan
hasil anomali dengan rentang nilai masing-masing bernilai dari -4,5 – 5 mGal, -4 – 6 mGal dan
-3,5– 5,5 mGal. Dari peta residual yang dihasilkan kedua metode tersebut, dipilih metode
moving average karena korelasi yang lebih baik secara geologi, Hasil dari pemodelan
menunjukkan adanya intrusi magma yang berasal dari Batuan gunungapi muda Wayang Windu
(?? = +0,25 gr/cm3), yang berumur kuarter. Batuan dasar di daerah ini diinterpretasikan sebagai
satuan breksi tufan (?? = -0,5 gr/cm3) yang berumur tersier. Kemudian lapisan diatanya
diinterpretasikan sebagai andesit waring bedil (?? = -0,7 gr/cm3). Selanjutnya lapisan di atasnya
endapan rempah lepas gunungapi tak teruraikan (?? = -0,25 gr/cm3) yang berumur kuarter .
Terdapat pola struktur sesar pada daerah penelitian sesuai dengan penelitian yang
memungkinkan aliran panas hingga sampai ke permukaan