digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2022 TA PP PUTRI ANANDA FAUZIYYA 1.pdf)u
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan

Di tengah berkurangnya eksistensi kebudayaan Minangkabau di kalangan masyarakat sumatera barat , masih banyak individu maupun kelompok yang berusaha melestarikan kebudayaan minangkabau. sanggar kesenian tradisional dan komunitas seni berbasis tradisi Minangkabau masih bergerak aktif dalam menyelenggarakan kegiatan kebudayaan. Namun, kurangnya fasilitas menjadi kendala bagi komunitas seni ini untuk melakkukan proses kreatif. Iklim apresiasi yang belum terbangun di masyarakat urban seringkali membuat komunitas tidak mendapatkan perhatian dan apresiasi yang layak. Sehingga dibutuhkan fasilitas yang mampu menjadi wadah untuk komunitas seni dan juga menjadi fasilitas yang mampu menjadi sarana penurunan nilai budaya dan membangun iklim apresiasi seni di kalangan masyarakat kota urban. Maka dari itu penulis merancang sanggar adityawarman sebagai sarana hiburan dan edukasi seni budaya Minangkabau. Merancang fasilitas yang mampu mewadahi komunitas seni di sumatera barat serta menjadi tempat hiburan untuk masyarakat awam yang memiliki ketertarikan dan minat untuk mempelajari seni budaya Minangkabau agar terbangun budaya apresiasi seni di masyarakat sumatera barat. Dengan pendekatan neo-vernakular pada desain fasilitas yang membuat perasaan familiar terhadap budaya Minangkabau dan mampu merepresentasikan seni arsitektur Minangkabau pada perancangan fasilitas sanggar adityawarman.