digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Oelbubuk merupakan salah satu wilayah di Pulau Timor, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang akan dibangun ladang angin untuk pengembangan energi angin. Suatu ladang angin dapat berpengaruh terhadap kondisi meteorologi lokal suatu wilayah. Pengaruh tersebut ditimbulkan oleh adanya wakes yang ditimbulkan oleh turbin angin. Namun, besarnya pengaruh yang ditimbulkan sebagian besar masih belum diketahui karena terbatasnya data observasi yang tersedia. Pada penelitian ini akan dilakukan simulasi model WRF untuk mengidentifikasi pengaruh yang ditimbulkan oleh ladang angin dengan menggunakan wind farm parameterization (WFP) dan non-wind farm parameterization (NWFP) pada wilayah Oelbubuk, Nusa Tenggara Timur. Data yang digunakan yaitu GFS, dan data observasi kecepatan angin St. El-Tari Kupang. Dalam penelitian ini, diasumsikan ladang angin yang akan dibangun nantinya terdiri dari 5×2 buah dengan jarak antar turbinnya yaitu 1 km sehingga total turbin angin yang akan disimulasikan yaitu 10 buah turbin angin dengan jenis Gamesa G114/2.5MW. Identifikasi pengaruh yang ditimbulkan dari pembangunan ladang angin ini dilakukan dengan melihat selisih nilai dari hasil simulasi WFP dan NWFP. Berdasarkan hasil simulasi pada penelitian ini, WFP dapat mengidentifikasi wakes yang ditunjukkan dengan adanya peningkatan turbulence kinetic energy (TKE) di dalam lokasi ladang angin. Perbedaan nilai dari kedua hasil simulasi menunjukkan bahwa pembangunan suatu ladang angin dapat mengakibatkan berkurangnya nilai kecepatan angin hingga 1 m/s, penurunan nilai temperatur hingga 0,5oC, peningkatan nilai kelembapan spesifik hingga mencapai 0,3 g kg-1, dan peningkatan nilai kelembapan relatif pada ketinggian 2 m hingga 3,6%. Perbedaan nilai akan semakin besar seiring dengan semakin besarnya wakes yang dihasilkan oleh ladang angin, dengan wilayah terpengaruhnya mengikuti arah angin yang terjadi pada waktu tersebut.