Abu batu merupakan bahan pengganti agregat halus dalam campuran beton. Sifat fisik seperti modulus kehalusan, penyerapan, berat jenis, dll, sebanding dengan pasir alam. Namun, beberapa variasi untuk abu batu ketika digunakan dalam campuran beton sebagai agregat halus, dapat mempengaruhi sifat mekanik maupun sifat transportasinya. Dalam penelitian ini, tiga jenis abu batu yang digunakan dalam campuran beton dengan rasio W/C 0,29 dan 0,32. Sebagai perbandingan, digunakan material pasir alam dengan rasio W/C 0,29 dan 0,32. Teknik Backscattered Electron (BSE) digunakan untuk menganalisis struktur pori dan ukuran pori pada sampel. Sampel diuji kuat tekan pada 7,14,21,28 hari, sedangkan modulus elastisitas, dan Volume ruang pori permeabel (void) atau volume of permeable void (VPV) diuji pada beton 28 hari. Hasil pengujian sampel pada kuat tekan dan modulus elastisitas untuk semua spesimen relatif sebanding. Namun, beton dengan abu batu memiliki struktur pori yang lebih baik (porositas dan ukuran pori lebih rendah) dibandingkan dengan pasir alam. Volume rongga permeabel dalam beton abu batu 60% lebih rendah dari pasir alam. Oleh karena itu, ukuran pori yang kecil pada beton abu batu berkontribusi pada rendahnya volume rongga permeabel. Hasil analisis menunjukkan ukuran pori maksimum (mesopore) pada pasir alam adalah 2,08 ?m sedangkan rata-rata untuk abu batu adalah 1,41 ?m. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan abu batu pada beton mutu tinggi dapat memperbaiki struktur pori pada beton.