digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Uap air (water vapor) merupakan gas berlimpah di atmosfer yang berpengaruh terhadap sistem iklim bumi yang berperan dalam proses penyerapan dan penyinaran energi matahari. Parameter yang digunakan untuk mempelajari uap air secara kuantitatif yaitu Precipitable Water Vapor (PWV). PWV merupakan suatu besaran yang menunjukkan jumlah uap air yang berubah menjadi embun. PWV memiliki peran penting dalam bidang meteorologi dan klimatologi. Seiring dengan perkembangan zaman, nilai PWV dapat diturunkan dari hasil pengukuran ZTD hasil pengukuran GNSS. Pada tugas akhir ini dilakukan penelitian mengenai karakter spasial dan temporal PWV hasil pengukuran stasiun CORS di wilayah Indonesia Timur pada tahun 2010 – 2020. Nilai PWV per jam kemudian dilakukan pengolahan lebih lanjut menjadi nilai rerata PWV harian dan bulanan. Nilai rerata PWV harian untuk seluruh stasiun CORS berada pada rentang 30 mm hingga 65 mm dengan karakter stasiun CORS yang unik yaitu CKAL dan CSAU. Nilai rerata PWV harian dalam rentang sebelas tahun untuk stasiun yang dekat dengan ekuator memiliki grafik linier dan semakin menjauh dari ekuator memiliki grafik sinusoidal. Hasil grafik statistik PWV sepuluh stasiun terdapat rentang antarnilai maksimum dengan nilai rata-rata dan nilai rata-rata dengan minimum rentang cukup besar, yaitu 15 – 20 mm menunjukkan bahwa terdapat karakter lokal di setiap bulannya. Karakter PWV pada bulan kering menunjukkan nilai PWV yang lebih kecil dibandingkan bulan basah. Selain itu, hubungan fenomena ENSO dengan distribusi PWV menunjukkan pada La Niña 2010 terdapat peningkatan nilai PWV di bulan kering dan El Niño 2015 terdapat penurunan nilai PWV di bulan kering. Berdasarkan hasil tersebut, PWV dapat digunakan untuk mengamati fenomena ENSO.