Uap air (water vapor) merupakan gas berlimpah di atmosfer yang berpengaruh
terhadap sistem iklim bumi yang berperan dalam proses penyerapan dan
penyinaran energi matahari. Parameter yang digunakan untuk mempelajari uap air
secara kuantitatif yaitu Precipitable Water Vapor (PWV). PWV merupakan suatu
besaran yang menunjukkan jumlah uap air yang berubah menjadi embun. PWV
memiliki peran penting dalam bidang meteorologi dan klimatologi. Seiring
dengan perkembangan zaman, nilai PWV dapat diturunkan dari hasil pengukuran
ZTD hasil pengukuran GNSS. Pada tugas akhir ini dilakukan penelitian mengenai
karakter spasial dan temporal PWV hasil pengukuran stasiun CORS di wilayah
Indonesia Timur pada tahun 2010 – 2020. Nilai PWV per jam kemudian
dilakukan pengolahan lebih lanjut menjadi nilai rerata PWV harian dan bulanan.
Nilai rerata PWV harian untuk seluruh stasiun CORS berada pada rentang 30 mm
hingga 65 mm dengan karakter stasiun CORS yang unik yaitu CKAL dan CSAU.
Nilai rerata PWV harian dalam rentang sebelas tahun untuk stasiun yang dekat
dengan ekuator memiliki grafik linier dan semakin menjauh dari ekuator memiliki
grafik sinusoidal. Hasil grafik statistik PWV sepuluh stasiun terdapat rentang
antarnilai maksimum dengan nilai rata-rata dan nilai rata-rata dengan minimum
rentang cukup besar, yaitu 15 – 20 mm menunjukkan bahwa terdapat karakter
lokal di setiap bulannya. Karakter PWV pada bulan kering menunjukkan nilai
PWV yang lebih kecil dibandingkan bulan basah. Selain itu, hubungan fenomena
ENSO dengan distribusi PWV menunjukkan pada La Niña 2010 terdapat
peningkatan nilai PWV di bulan kering dan El Niño 2015 terdapat penurunan nilai
PWV di bulan kering. Berdasarkan hasil tersebut, PWV dapat digunakan untuk
mengamati fenomena ENSO.