digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Tyas Anung Wening
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 1 Tyas Anung Wening
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 2 Tyas Anung Wening
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 3 Tyas Anung Wening
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 4 Tyas Anung Wening
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 5 Tyas Anung Wening
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

PUSTAKA Tyas Anung Wening
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

LAMPIRAN
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

Perkembangan industri kreatif berperan penting bagi pertumbuhan ekonomi wilayah Indonesia utamanya industri kreatif berbasis seni dan budaya. Kondisi geografis Indonesia yang hampir seluruh wilayahnya rawan bencana menjadi ancaman terhadap perkembangan industri kreatif. Salah satu karakteristik industri kreatif adalah memiliki kapasitas jejaring untuk memperluas dan mengadaptasi ide dan praktik serta menghadapi hal-hal yang tidak terduga. Penelitian terdahulu menjelaskan jejaring sebagai komponen modal sosial mempengaruhi resiliensi industri kreatif, sementara jejaring usaha secara umum belum jelas kaitannya dengan resiliensi industri kreatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh jejaring terhadap resiliensi industri kreatif pascabencana. Jejaring yang dimaksud adalah jejaring sesama pelaku industri kreatif, jejaring dengan sektor industri lainnya, serta jejaring dengan stakeholder-stakeholder lainnya. Dasar teori dari penelitian ini dibangun berdasarkan konsep industri kreatif, network, resiliensi ekonomi wilayah, serta Small Business Disaster Recovery Framework. Untuk dapat menjawab tujuan penelitian, dilakukan pendekatan studi komparatif pada industri kreatif tenun di Pringgasela dan Bayan, Nusa Tenggara Barat. Pengumpulan data dilakukan menggunakan wawancara dengan purposive sampling serta snowball sampling. Analisis data dilakukan dengan pendekatan analisis deskriptif model interaktif dengan teknik analisis komparasi konstan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jejaring sesama pelaku industri kreatif tenun, jejaring dengan industri selain tenun, serta jejaring dengan stakeholder-stakeholder lainnya memberikan pengaruh terhadap resiliensi industri kreatif pascabencana. Terdapat tiga temuan pengaruh jejaring, pertama tidak mempengaruhi pencapaian kondisi resiliensi tertentu tetapi memberikan banyak manfaat sejak sebelum gempa, kedua pencapaian kondisi pascabencana survived dan ketiga pencapaian kondisi recovered.