digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Firman Irwansyah
PUBLIC Irwan Sofiyan

Pulau Sulawesi terdapat 530.304 orang berprofesi sebagai nelayan dimana 15% dari total nelayan tersebut merupakan nelayan pada Provinsi Gorontalo. Setiap tahunnya hasil tangkap nelayan dapat berubah-ubah pada setiap daerah, salah satu faktornya yaitu, arus laut. Arus sangat berdampak terhadap hasil tangkap ikan, salah satu dari daerah pesisir laut Sulawesi yang terdampak yaitu, Pelabuhan Perikanan Gentuma Provinsi Gorontalo. Rata-rata nelayan pada pelabuhan tersebut menggunakan Alat Bantu Tangkap Ikan menggunakan rumpon menetap. Pada Pelabuhan Perikanan Gentuma dan sekitarnya banyak sekali kasus rumpon yang hilang atau hanyut terbawa oleh arus, dimana fenomena arus ini disebut arus pisau oleh warga lokal, fenomena tersebut mulai terjadi pada tahun 2020. Rumpon hilang atau hanyut terjadi karena tali jangkar yang menopang agar rumpon tersebut menetap pada suatu lokasi, putus akibat dilalui oleh arus pisau. Hal tersebut menyebabkan terganggunya ekonomi masyarakat nelayan di Pelabuhan Perikanan Gentuma, Penurunan hasil tangkapan ikan di laut baik secara kualitas maupun kuantitas. Harga dari satu rumpon tersebut tergolong mahal sekira dari 15 juta rupiah sampai ratusan juta rupiah tergantung bahan dan ukuran. Maka dari itu penelitian dilakukan untuk mengidentifikasi kapan dan dimana terjadinya arus pisau sehingga dapat kita hindari dan mencegah kerugian kedepannya. Pada penelitian fenomena arus pisau didistribusikan dengan menentukan ambang batas kecepatan arus menggunakan metode Block Maxima Series (BMS) dan Peak Over Threshold (POT), dimana nilai kecepatan arus yang lebih tinggi dibandingkan ambang batas akan dinyatakan sebagai arus pisau. Data yang digunakan yaitu data arus global pada tahun 2011 sebagai data arus utama dan data arus global tahun 2008-2010 sebagai data arus pendukung. Rentang kecepatan arus pisau dengan pendistribusian menggunakan metode BMS adalah 0,20 – 1,24 m/s sedangkan menggunakan metode POT rentang kecepatan arus pisau adalah 0,50 – 1,24 m/s. Terdapat tiga wilayah yang sering dilalui oleh arus pisau pada tahun 2011. Waktu terjadinya fenomena arus pisau pada perairan Sulawesi tahun 2011 sering terjadi pada bulan Januari dan Mei.