ABSTRAK Fuja Sagita
PUBLIC Latifa Noor PUSTAKA Fuja Sagita
PUBLIC Latifa Noor
COVER Fuja Sagita
EMBARGO  2025-03-06 
EMBARGO  2025-03-06 
BAB1 Fuja Sagita
EMBARGO  2025-03-06 
EMBARGO  2025-03-06 
BAB2 Fuja Sagita
EMBARGO  2025-03-06 
EMBARGO  2025-03-06 
BAB3 Fuja Sagita
EMBARGO  2025-03-06 
EMBARGO  2025-03-06 
BAB4 Fuja Sagita
EMBARGO  2025-03-06 
EMBARGO  2025-03-06 
BAB5 Fuja Sagita
EMBARGO  2025-03-06 
EMBARGO  2025-03-06 
Perkembangan industri tekstil memberikan lapangan pekerjaan serta peningkatan
ekonomi. Namun, industri tersebut menimbulkan masalah yang serius, yakni
limbah zat warna. Beberapa limbah zat warna yang dihasilkan yaitu Congo Red
(CR) dan metilen biru (MB). Jika limbah zat warna tersebut langsung dibuang ke
sungai, hal itu dapat merusak lingkungan. Selain itu, limbah zat warna dapat
menyebabkan bermacam permasalahan kesehatan bagi manusia. Berbagai cara
dilakukan untuk meminimalisasi keberadaan limbah zat warna. Salah satunya
dengan penerapan teknologi membran, karena pada proses aplikasinya yang relatif
mudah dan ekonomis. Mixed cellulose ester (MCE) merupakan membran komersil
yang sering digunakan untuk proses filtrasi zat warna. MCE tersusun atas selulosa
nitrat dan selulosa asetat, sehingga sifatnya cukup hidrofilik. Namun MCE masih
mempunyai kekurangan dalam nilai rejeksinya yang rendah. Oleh karena itu, pada
penelitian ini dilakukan modifikasi MCE dengan material titanium karbida MXene
menjadi MXene based membrane (MM) untuk digunakan sebagai filtrasi zat warna
pada MB dan CR. MXene merupakan material anorganik 2D yang bermorfologi
lembaran nano, tersusun atas logam transisi, karbida, nitrida, serta memiliki gugus
hidrofilik di bagian permukannya. Selain itu, dilakukan modifikasi menggunakan
garam (NaCl, KCl, dan MgCl2) pada MXene untuk melihat pengaruhnya terhadap
kinerja membran.
Penelitian ini dibagi menjadi empat tahap, yakni pembuatan MXene dari material
anorganik karbida (MAX), deposisi MXene pada MCE menjadi MM, modifikasi
garam pada MM, dan karakterisasi MM. Pembuatan MXene dari MAX dilakukan
dengan melakukan proses pencucian lapisan aluminium menggunakan LiF dan
HCl. Selanjutnya dilakukan sonikasi 10 jam agar diperoleh lapisan 2D dari MXene.
MXene yang diperoleh kemudian dideposisikan secara langsung pada permukaan
MCE membentuk MM menggunakan filtrasi vakum. Setelah terbentuk MM,
dilakukan modifikasi lebih lanjut menggunakan garam dengan cara melewatkan
larutan garam pada MM menggunakan filtrasi vakum. Uji kinerja membran diamati
melalui uji permeabilitas, selektivitas, dan antifouling membran. Sementara itu,
iii
karakteristik membran diamati melalui hidrofilisitas, morfologi serta penentuan
unsur penyusunnya.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa penambahan MXene dapat meningkatkan
hidrofilisitas membran yang dibuktikan dengan penurunan nilai sudut kontak dari
MCE 64,40? menjadi MM 44,73?. Selain itu, MXene dapat meningkatkan kinerja
membran dengan konsentrasi optimum MXene yang diperoleh sebesar 2 mg cm?????.
Pada MM, larutan zat warna akan melewati dua fasa, yaitu fasa MXene dan fasa
MCE sebagai membran pendukungnya. Modifikasi lanjutan MM menggunakan
garam dapat meningkatkan fluks MM terutama pada filtrasi CR. Kation yang
terdapat pada garam dapat menyisip di antara lapisan MXene yang saling
bersebelahan. Keberadaan kation tersebut menentukan kecepatan dan kemudahan
zat warna pada saat melewati lapisan MM. Hal tersebut juga disebabkan oleh
ukuran kation yang bervariasi, semakin besar ukuran kationnya maka lapisan MM
akan semakin sulit untuk dilewati. Selain itu, modifikasi garam dapat meningkatkan
rejeksi dari MM pada filtrasi CR. Peningkatan rejeksi pada CR ini berhubungan
dengan ukuran kation serta jenis kationnya. Apabila ukuran kation semakin besar,
maka CR semakin mudah tertahan di MM. Kemudian ion divalen menghasilkan
perolehan rejeksi yang lebih besar dibandingkan ion monovalen. Pada filtrasi MB,
kondisi optimum dicapai ketika MM dimodifikasi KCl dengan nilai rejeksi 99,75%
dan fluks 141,24 L m?2 jam?1. Sedangkan pada CR, hasil optimum dicapai ketika
menggunakan garam MgCl2 dengan nilai rejeksi 99,95% dan fluks
117,33 m?2 jam?1.