Indramayu memiliki kontribusi yang besar terhadap produksi beras di Jawa Barat.
Hal tersebut membuat terpenuhinya permintaan terkait kualitas dan kuantitas
mernjadi faktor penting dalam produksi beras. Mayortias permintaan beras di
Kongsijaya adalah beras dengan kualitas premium. Poktan Sri Rahayu 3 Kongsijaya
merupakan salah satu kelompok tani yang memproduksi beras di wilayah
Kongsijaya, Indramayu mengalami kesulitan dalam memproduksi beras dengan
kualitas premium. Hal tersebut dikarenakan mayoritas petani masih menggunakan
metode tradisional, kurangnya pengetahuan dan tidak adanya informasi terkait
permintaan. Untuk itu, penelitian ini mengajukan konsep value co-creation sebagai
solusi untuk masalah ini dimana interaksi antar pihak merupakan hal yang penting
untuk mencapai value co-creation. Karena rantai pasok agrikultur sangat kompleks
maka soft system methodology dapat menjadi metode yang dapat menggambarkan
interaksi, fungsi, dan masalah yang ada dari setiap pihak. Dengan menggunakan
metode kualitatif, penelitian ini akan menjelaskan hubungan antar pihak dengan
konsep value co-creation. Sebagai hasilnya, petani dapat meningkatkan kualitas
beras yang sesuai dengan kualitas yang diinginkan oleh konsumen dengan
mengaplikasikan konsep value co-creation yang akan menguntungkan semua pihak
terkait. Melalui implementasi beberapa hal, SSM telah membuat suatu rencana
untuk dilakukan, yaitu pengembangan setiap pihak terkait teknologi dan
pengetahuan.