digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penelitian ini bertujuan untuk menilai efisiensi transfer dana desa dari pemerintah pusat dalam jumlah yang berbeda untuk masing-masing pemerintah daerah di Indonesia, dengan membandingkan hasil efisiensi 434 kabupaten antara alokasi dana desa terhadap Indeks Desa Membangun. Dengan menggunakan pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA) Variable Return to Scale (VRS) pada tahun 2015-2019, hasil menunjukkan bahwa terdapat tujuh kabupaten yang selalu berada di posisi efisien dalam mengelola dana desa di tingkat nasional, yaitu: Kota Sabang, Kota Prabumulih, Kota Banjar, Kota Batu, Kota Kotamobagu, Kab. Badung dan Kota Denpasar. Selain itu, penelitian ini juga memberikan tolak ukur pemerintah daerah yang efisien berdasarkan provinsi, jumlah dana desa, dan status desa secara rata-rata. Indeks Malmquist juga digunakan untuk menunjukkan peningkatan efisiensi untuk kabupaten paling efisien di tingkat nasional, kecuali Kota Batu, Kab. Badung dan Kota Denpasar yang masih belum menunjukkan penigkatan efisiensi. Sekitar 3% dari 434 kabupaten menunjukkan penurunan efisiensi, sementara hampir 1% menunjukkan stabil atau tidak ada peningkatan dalam efisiensi. Nantinya, diharapkan hasil dari penelitian ini dapat menjadi rekomendasi bagi kebijakan pemerintah daerah untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam mengelola sumber daya.