digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Studi ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi dampak rambatan gelombang tsunami di daratan Aceh sehingga diperoleh gambaran mengenai arah, tinggi dan waktu rambatan gelombang tsunami di daratan Aceh yang diperlukan sebagai masukan dalam penyusunan kriteria pembangunan di wilayah Aceh. Pola kedatangan gelombang tsunami di wilayah pesisir barat Sumatera (Lhoknga dan Banda Aceh) cenderung tegak lurus garis pantai sementara di wilayah pesisir timur(pantai timur NAD) cenderung membentuk gelombang tepi(edge wave). Sebagian besar kehancuran dan kerusakan bangunan, rumah tinggal, dan infrastruktur yang berbatasan dengan pantai diakibatkan oleh gelombang tsunami dengan ketinggian dan energi yang besar dan dahsyat. Dari berbagai hasil kajian tsunami direkomendasikan untuk membatasi atau menghindari kawasan pesisir Banda Aceh dan Lhoknga dari pembangunan baru. Hal untuk mengantisipasi hasil perhitungan yang memprediksi periode ulang tsunami untuk 25 tahun kedepan. Jika sangat terpaksa dilakukan pembangunan baru di kawasan pesisir ini maka bangunan harus dipersiapkan untuk dapat menahan tsunami dengan dilengkapi fasilitas evakuasi serta shelter. Dalam jangka panjang kawasan pesisir sebaiknya dibebaskan dari pembangunan baru dan strategi mitigasi dengan pertahanan/ buffer berupa pemanfaatan zona vegetasi (bakau dan sejenisnya) atau teknologi lain.