digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Akbar Raditya Permana
PUBLIC Perpustakaan Prodi Arsitektur

Tingginya laju pertumbuhan penduduk di Kota Bandung berbanding lurus dengan tingginya angka kebutuhan hunian. Lahan yang semakin padat menjadikan hunian vertikal sebagai salah satu solusi penyediaan hunian bagi masyarakat. Pertumbuhan penduduk ini juga berdampak negatif kepada lingkungan, salah satunya adalah meningkatnya pencemaran sungai. Data menyebutkan semakin tinggi jumlah penduduk, semakin tinggi beban pencemaran yang diberikan terhadap sungai setiap harinya, termasuk Sungai Cikapundung yang berada di pusat Kota Bandung. Upaya pemerintah melalui program Citarum Harum, belum cukup signifikan dalam mengurangi angka pencemaran sungai. Tingginya limbah domestik yang dihasilkan rumah tangga memerlukan penanganan dari berbagai aspek, termasuk dari aspek pembangunan. Pendekatan water-sensitive design pada bangunan serta kawasan mencoba menangani pengolahan air pada suatu kawasan, baik sumber air bersih, air bekas, air limbah dan air hujan, sehingga air tersebut dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin secara mandiri dalam suatu kawasan tanpa membebani lingkungan sekitarnya. Melalui penerapan water-sensitive design pada desain diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan lingkungan, terutama pencemaran sungai. Tujuan dari tesis ini adalah untuk merancang kawasan tepi sungai yang semula kawasan padat penduduk menjadi hunian kampung vertikal dengan pendekatan water-sensitive design sebagai upaya mengurangi permasalahan pencemaran sungai akibat limbah domestik. Fokus utama perancangan ini adalah (1) pengelolaan dan pemanfaatan air hujan dengan sistem penampungan serta filterisasi, (2) tata kelola sistem limbah domestik untuk mengurangi angka pencemaran pada sungai, serta (3) sistem zero runoff melalui optimalisasi resapan melalui penggunaan bioswale, rain garden dan kolam retensi. Melalui pendekatan tersebut diharapkan perancangan hunian kampung vertikal ini dapat menjadi salah satu solusi bagi permasalaan lingkungan.