digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK INTEGRASI SOLAR PV-TURBIN ANGIN DALAM PRODUKSI HIDROGEN DAN PEMBANGKITAN LISTRIK UNTUK STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR HIDROGEN DAN STASIUN PENGISIAN KENDARAAN LISTRIK DI INDONESIA Oleh: Syahril Aditya Ginanjar NIM: 23220084 (Program Studi Magister Teknik Elektro) Penelitian ini mengkaji integrasi solar pv & turbin angin untuk produksi hidrogen, pembangkit listrik serta mengubah hidrogen menjadi listrik melalui sel bahan bakar. Listrik yang dihasilkan dari sinar matahari dan angin digunakan untuk produksi hidrogen menggunakan elektrolisis air. Perkembangan sistem energi dengan penggunaan teknologi sel bahan bakar memerlukan pemahaman dasar tentang sistem sel bahan bakar serta elektronika daya terkait. Dalam kajian diberikan model sistem secara keseluruhan termasuk solar pv, turbin angin, elektroliser, sistem penyimpanan, sel bahan bakar, dan model integrasi grid menggunakan MATLAB Simulink. Perhatian khusus diberikan untuk merancang 30% bauran energi dari energi terbarukan di stasiun bahan bakar konvensional berbasis fosil. Sistem elektronika daya membuat keluaran listrik tersinkronisasi dengan jaringan listrik yang ada. Keluaran dari sel bahan bakar dapat ditransfer ke stasiun pengisian listrik melalui DC link dengan konverter dan kemudian ke jaringan menggunakan grid-inverter tiga fasa. Sistem ini memiliki keunggulan dapat menghasilkan energi listrik dan sebagai energi cadangan melalui fuel cell dengan penyimpanan hidrogen. Dari pemodelan dan simulasi dibutuhkan solar pv dengan total kapasitas 200 kWp pada area seluas 3066.36 m2 dan turbin angin dengan total kapasitas 20 kW pada area seluas 656 m2. Sistem terdiri dari Storage Tank berkapasitas 2 x 6 x 300 liter pada area seluas 71 m2, Unit Produksi Hidrogen (onsite) berkapasitas 10 x 5 kW dan Fuel Cells Power Plant berkapasitas 10 x 5 kW pada gedung seluas 625 m2, Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum berkapasitas 1 x 60 kW, 2 x 22 kW & 1 x 3,5 kW, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Hidrogen berkapasitas 1 x 70 MPa dan integrasi sistem dengan jaringan eksisting berkapasitas 1 x 500 kW. Sistem yang dibangun mampu menampung total 69 unit mobil listrik berbasis baterai dan 43 unit mobil listrik berbasis fuel cell pada SPBU ideal. Sementara itu, pada SPBU standar tipe A (luas area 1800 m2) bauran EBT maksimum yang dapat dicapai sebesar 10.42%, kemudian pada SPBU standar tipe B (luas area 1500 m2) sebesar 8.55% dan pada SPBU standar tipe C (luas area 1000 m2) sebesar 5.61%. Impementasi pada semua tipe SPBU standar tersebut mampu melayani 41 unit mobil listrik berbasis baterai dan 22 unit mobil listrik berbasis fuel cell dalam sehari. Kata kunci: hidrogen, solar PV, turbin angin, elektroliser, fuel cells, konverter daya, grid.