digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Gedung Museum Bahasa Indonesia terdiri dari empat lantai bertingkat dan satu lantai basemen dengan luas lantai yang berbeda-beda di tiap tingkat. Struktur atas gedung didesain sebagai gedung tahan gempa dengan kelas situs tanah lunak (SE), kategori desain seismik D (KDS D) dan sistem struktur rangka beton bertulang pemikul momen khusus (SRPMK). Pemodelan struktur dilakukan dengan bantuan software ETABS. Analisis struktur yang dilakukan meliputi pengecekan partisipasi massa ragam terkombinasi, penentuan periode fundamental struktur, penentuan faktor skala, pengecekan ketidakberaturan, pengecekan simpangan antar lantai, pengecekan pengaruh efek P-delta, pengecekan redundansi, serta desain penulangan dan detailing. Analisis kegempaan yang dilakukan menggunakan metode respons spektra. Semua tahap perancangan mengikuti ketentuan yang ada pada SNI 1726:2019 dan SNI 2847:2019 Struktur bawah berupa fondasi didesain dengan jenis tiang bor dengan panjang tiang 22 m. Perancangan fondasi meliputi analisis daya dukung fondasi, penurunan fondasi, hingga penulangan fondasi. Penentuan daya dukung terdiri dari perhitungan daya dukung aksial dan daya dukung lateral dengan menggunakan bantuan software LPILE dan GROUP. Analisis penurunan fondasi berupa elastic settlement dan differential settlement. Perancangan fondasi mengikuti ketentuan yang ada pada SNI 8460:2017 dan SNI 2847:2019.