digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Fajar Djihad
PUBLIC Open In Flip Book Resti Andriani

BAB 1 Fajar Djihad
PUBLIC Open In Flip Book Resti Andriani

BAB 2 Fajar Djihad
PUBLIC Open In Flip Book Resti Andriani

BAB 3 Fajar Djihad
PUBLIC Open In Flip Book Resti Andriani

BAB 4 Fajar Djihad
PUBLIC Open In Flip Book Resti Andriani

BAB 5 Fajar Djihad
PUBLIC Open In Flip Book Resti Andriani

BAB 6 Fajar Djihad
PUBLIC Open In Flip Book Resti Andriani

PUSTAKA Fajar Djihad
PUBLIC Open In Flip Book Resti Andriani

Wilayah tenggara Jawa Timur, Indonesia, tepatnya di Kabupaten Jember dikenal sebagai kota “seribu gumuk”. Gumuk gunung api tersusun oleh material sirtu (pasir sebagai matriks dan batu sebagai fragmen) yang merupakan produk volkanik, telah banyak ditambang oleh masyarakat setempat sebagai material konstruksi. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan sebaran gumuk gunung api dari tahun 2000 hingga 2020 menggunakan citra satelit ASTER untuk menganalisis perubahannya secara spatio-temporal. Sehingga dalam kurun waktu sekitar 20 tahun terakhir tersebut dapat dianalisa perubahan distribusi gumuk gunung api akibat kegiatan penambangan oleh masyarakat setempat. Pada tahun 2000 terdapat 480 gumuk yang berhasil didelineasi menggunakan data DEM SRTM dengan luas total 1274 Ha. Pada tahun 2008, luas area gumuk berkurang menjadi 1245 Ha akibat kegiatan penambangan gumuk di 27 lokasi. Gumuk gunung api yang ditambang meningkat menjadi 53 lokasi pada tahun 2016, menyebabkan luas area gumuk yang tersisa berkurang menjadi 1220 Ha. Pada tahun 2020 total terdapat 1183 Ha gumuk gunung api yang masih ada dan total sekitar 65 lokasi gumuk telah ditambang. Pengamatan petrografi dan analisis XRF (X-Ray Fluorescence) yang dilakukan terhadap 13 sampel batuan beku sebagai fragmen dari berbagai gumuk menunjukkan jenis batuan beku basal, trachybasal, andesit basaltik, trachyandesite basaltik, andesit, dan dasit. Berdasarkan komposisi material dan ukuran fragmennya, maka jenis gumuk di wilayah penelitian dapat dibagi menjadi tiga jenis gumuk, yaitu fasies blok, fasies matriks, dan fasies campuran. Arah anisotropi berdasarkan model variogram luasan gumuk gunung api menunjukkan kontinyuitas sebaran pada arah timurlaut-baratdaya dengan daerah pengaruh berkisar 2100-3900 m.