digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2007 TS PP I WAYAN SUTEJA 1-BAB1.pdf


2007 TS PP I WAYAN SUTEJA 1-BAB2.pdf

2007 TS PP I WAYAN SUTEJA 1-BAB3.pdf

2007 TS PP I WAYAN SUTEJA 1-BAB4.pdf

2007 TS PP I WAYAN SUTEJA 1-BAB5.pdf

2007 TS PP I WAYAN SUTEJA 1-COVER.pdf

ABSTRAK: Erosi pantai didefinisikan sebagai mundurnya garis pantai dari posisi asalnya. Erosi pantai disebabkan oleh adanya angkutan sedimen menyusur pantai sehingga mengakibatkan berpindahnya sedimen dari satu tempat ke tempat lainnya. Angkutan sedimen menyusur pantai terjadi bila arah gelombang datang membentuk sudut dengan garis normal pantai. Angin di Pantai Lebih dominan bertiup dari arah Selatan, demikian juga fetch effektif yang paling besar juga dari arah Selatan sehingga gelombang dominan yang terjadi berasal dari arah Selatan. Di Pantai Lebih Kabupaten Gianyar, terjadi angkutan sediment sebesar 301.000 m3/tahun yang mengakibatkan mundurnya garis pantai. Angkutan sedimen menyusur pantai yang terjadi bergerak dari arah Selatan. Penanggulangan erosi Pantai Lebih sudah pernah dilaksanakan oleh Pemerintah Propinsi Bali yaitu dengan membangun krib dari blok-blok beton. Akan tetapi krib yang dibangun hancur diterjang gelombang sehingga usaha penanggulangan erosi yang terjadi belum berhasil. Solusi penanggulangan dalam studi ini adalah dengan membangun seri break water sejajar pantai. pembangunan seri break water sejajar pantai berhasil membentuk formasi salient selebar 120 m. Demikian juga dengan menggunakan metode Parabolik Form, diketahui garis pantai maju dari kondisi awal setelah dibangun seri break water.