digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Terjadi gempa utama (mainshock) dengan dengan magnitudo 6.2 Mw di daerah Mamuju pada tanggal 14 Januari 2021 pada pukul 18.28 WITA, gempa ini diawali oleh gempa awal (foreshock) dengan daya 5.9 Mw pada di hari yang sama pukul 06.35. dan dilanjutkan dengan 24 kali gempa susulan (aftershock) hingga 20 Januari 2021.kesulitan akses informasi geospasial yang terbatas menjadi masalah pada penelitian ini, contohnya daerah atau titik mana yang mengalami kenaikan Coulomb stress, sehingga penelitian ini menggunakan metode distribusi Coulomb stress berdasarkan model mekanisme fokal yang dikeluarkan oleh BMKG, USGS dan Gunawan (2021). Setelah, dilakukan plotting titik aftershock yang telah direlokasi pada distribusi Coulomb stress tiap model fault. Model fault plane 1 BMKG dan fault plane 1 Gunawan mempunyai menkanisme fokal yang paling mendekati model sebenarnya. Selanjutnya pengolahan metode DInSAR menghasilkan peta perubahan muka tanah pasca gempa, daerah kota Mamuju mengalami kenaikan muka tanah atau uplift sedangkan daerah bagian selatan yaitu kabupaten Majene pengalami penurunan muka tanah atau subsidence sehingga diketahui mekanisme gempa Mamuju ialah reverse fault, terdapat setidaknya tiga fault baru dari pengolahan metode DInSAR. Peta distribusi Coulomb stress dan pola fault hasil metode DInSAR dari penetian ini dapat digunakan sebagai pedoman dalam mitigasi bencana daerah Mamuju 2021.