digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Fungsi hidrologis merupakan potensi ekonomi kawasan hutan yang nilainya masih market failure. Hutan lindung Gunung Geulis merupakan KHDTK Pendidikan yang menyediakan layanan hidrologis untuk menyangga tiga kecamatan di sekitarnya. Air dari Gunung Geulis sangat dibutuhkan masyarakat salah satunya untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Namun, pasokan air masih dirasa kurang untuk memenuhi kebutuhan akibat pengelolaan yang kurang baik serta masayarakat belum menilai air sesuai dengan nilai ekonominya. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengukur luas daerah tangkapan air dan daerah pemanfaatan air; (2) Menghitung nilai manfaat hidrologis kawasan hutan lindung Gunung Geulis untuk sektor rumah tangga dengan pendekatan supply side dan demand side; (3) Menganalisis hubungan stakeholders pengelolaan air dan daerah tangkapan air. Dalam penelitian ini dilakukan survey, pengisian kuesioner dan wawancara kepada 220 responden masyarakat pengguna air serta 20 stakeholders pengelola air. Metode analisis data yang digunakan yaitu: pengukuran luas kawasan daerah tangkapan air dengan metode GIS; Penilaian ekonomi fungsi hidrologis supply side dengan marginal cost pricing; Penilaian ekonomi manfaat hidrologis demand side menggunakan Metode Biaya Pengadaan; dan Stakeholder Analysis. Kesimpulan penelitian ini yaitu, daerah tangkapan air terbagi atas dua wilayah yaitu di dalam kawasan Hutan Lindung Gunung Geulis seluas 181,65 ha dan di luar kawasan seluas 61,83 ha. Daerah pengguna air tersebar di sebelas desa seluas 268 ha. Harga air berdasarkan supply side yaitu Rp.21.287/m3. dan berdasarkan demand side yaitu Rp.7.952/m3. Estimasi nilai manfaat hidrologis dari 220 sampel pada tahun 2021 sektor rumah tangga adalah Rp. 424.153.400. Kekuatan hubungan antara stakeholder kunci dengan stakeholder perimer belum terjalin maksimal dalam pengelolaan air di kawasan Gunung Geulis.