Fungsi hidrologis merupakan potensi ekonomi kawasan hutan yang nilainya masih market failure.
Hutan lindung Gunung Geulis merupakan KHDTK Pendidikan yang menyediakan layanan hidrologis
untuk menyangga tiga kecamatan di sekitarnya. Air dari Gunung Geulis sangat dibutuhkan
masyarakat salah satunya untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Namun, pasokan air masih
dirasa kurang untuk memenuhi kebutuhan akibat pengelolaan yang kurang baik serta masayarakat
belum menilai air sesuai dengan nilai ekonominya. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengukur luas
daerah tangkapan air dan daerah pemanfaatan air; (2) Menghitung nilai manfaat hidrologis kawasan
hutan lindung Gunung Geulis untuk sektor rumah tangga dengan pendekatan supply side dan demand
side; (3) Menganalisis hubungan stakeholders pengelolaan air dan daerah tangkapan air. Dalam
penelitian ini dilakukan survey, pengisian kuesioner dan wawancara kepada 220 responden
masyarakat pengguna air serta 20 stakeholders pengelola air. Metode analisis data yang digunakan
yaitu: pengukuran luas kawasan daerah tangkapan air dengan metode GIS; Penilaian ekonomi fungsi
hidrologis supply side dengan marginal cost pricing; Penilaian ekonomi manfaat hidrologis demand
side menggunakan Metode Biaya Pengadaan; dan Stakeholder Analysis. Kesimpulan penelitian ini
yaitu, daerah tangkapan air terbagi atas dua wilayah yaitu di dalam kawasan Hutan Lindung Gunung
Geulis seluas 181,65 ha dan di luar kawasan seluas 61,83 ha. Daerah pengguna air tersebar di sebelas
desa seluas 268 ha. Harga air berdasarkan supply side yaitu Rp.21.287/m3. dan berdasarkan demand
side yaitu Rp.7.952/m3. Estimasi nilai manfaat hidrologis dari 220 sampel pada tahun 2021 sektor
rumah tangga adalah Rp. 424.153.400. Kekuatan hubungan antara stakeholder kunci dengan
stakeholder perimer belum terjalin maksimal dalam pengelolaan air di kawasan Gunung Geulis.