digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Aset adalah suatu objek berwujud maupun tidak berwujud yang dimiliki dan dikendalikan oleh suatu organisasi untuk menghasilkan nilai ekonomi positif. Aset perlu dikelola dengan baik agar dapat memberikan kontribusi positif bagi pemiliknya. Permasalahan terjadi ketika organisasi belum memiliki kesadaran dalam mengelola aset. Sebagai contoh di Indonesia 70% kasus korupsi berasal dari pengadaan barang atau jasa yang merupakan aset negara dengan kerugian sebesar Rp.114,9 triliun. Pemerintah Kabupaten Pangandaran merupakan salah satu daerah yang memiliki permasalahan terkait aset. Permasalahannya seperti belum terdata keberadaan fisik aset tanah dan bangunan dari Kabupaten Ciamis ke Kabupaten Pangandaran dengan nilai total sekitar Rp.70 Miliar. Penyebab utama kerugian dikarenakan pengelolaan aset masih bersifat statis, yaitu kontrol nilai dan kontrol properti belum dilakukan terhadap perubahan kapasitas dan keberadaan dari aset dalam waktu tertentu. Maka dari itu, untuk memahami aset daerah secara dinamis diperlukan pengembangan informasi spasial seperti pemetaan nilai aset dan sistem informasi pengelolaan aset. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan pemetaan aset, sistem informasi pengelolaan aset beserta skema akses informasi, serta melakukan prediksi nilai aset pada masa yang akan datang untuk melakukan kontrol aset tanah dan bangunan. Data-data yang digunakan berupa peta dasar kabupaten pangandaran, citra satelit, data aset tanah dan bangunan, data penilaian aset, serta dokumentasi. Metode yang digunakan adalah metode penilaian yang didukung sistem informasi geografis berbasis web (WebGIS) dalam penyajian informasi pengelolaan aset. Melalui penelitian ini dapat dihasilkan: (1) Pemetaan aset yang tidak terbatas pada lokasi dari aset saja. (2) Sistem informasi beserta skema akses yang menampilkan informasi serta skema secara lengkap, detail dan dapat diperbaharui untuk kontrol aset menuju manajemen kontrol tower dashboard. (3) Prediksi total nilai aset tanah 10 tahun yang akan datang sebesar Rp.386.003.893.814 serta prediksi nilai aset bangunan menghasilkan penyusutan nilai aset sebesar Rp.70.653.675.843 per tahun.