ABSTRAK Natasha Maureen
PUBLIC yana mulyana
COVER Natasha Maureen
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Natasha Maureen
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Natasha Maureen
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Natasha Maureen
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Natasha Maureen
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Natasha Maureen
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Resistensi mikroba merupakan salah satu tantangan terbesar kesehatan global. Berbagai infeksi akibat
mikroba resisten antibiotik mengakibatkan komplikasi dan risiko kematian yang meningkat. Pemakaian
antibiotik yang tidak rasional maupun rendahnya kepatuhan pasien mengakibatkan peningkatan berbagai
kasus resistensi multi-obat. Banyak penelitian yang saat ini berfokus terhadap penemuan senyawa
sumber antibiotik dari bahan alam yang terutama berasal dari laut sebagai alternatif antibiotik lama yang
sudah tidak lagi efektif maupun relevan. Keanekaragaman dan diversitas organisme laut berpotensi
menjadi sumber baru senyawa bioaktif yang dapat dikembangkan dalam sintesis obat baru. Salah satu
fokus dalam beberapa tahun terakhir adalah mikroorganisme jamur endofit yang mampu memproduksi
berbagai metabolit sekunder dengan aktivitas farmakologi yang penting dalam bidang farmasi dan
kedokteran. Tujuan studi literatur ini adalah mengumpulkan dan menelaah data senyawa bioaktif dari
berbagai jamur yang berasal dari laut dan potensi aktivitasnya sebagai agen antimikroba. Sebanyak 47
senyawa metabolit sekunder dengan aktivitas antimikroba dilaporkan diproduksi dari jamur endofit laut
(Aspergillus sp., Penicillium sp., Cystobasidium sp., Rigidoporus sp., Grammothele sp., Candida sp.,
Emericella sp., Stachybotrys sp., Cladosporium sp. Nigrospora sp. dan Microsphaeropsis sp.) yang
dikategorikan menjadi metabolit sekunder kelompok benzofenon, fenol, polifenol, kuinon, diterpenoid,
makrolida, poliketida, benzo-?-piron, alkaloid, dan lain-lain. Ulasan terdiri dari proses isolasi jamur,
fermentasi, ekstraksi senyawa metabolit sekunder, pemisahan dan isolasi senyawa, dan metode uji
aktivitas terutama mikrodilusi dan difusi agar. Potensi aktivitas senyawa metabolit sekunder sebagai
antimikroba diklasifikasikan berdasarkan nilai KHM dan IC50 menjadi aktivitas kuat, moderat dan lemah
secara berturut-turut sebanyak 32, 5, dan 4 senyawa.