COVER Rosya Widya Hespatika
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Rosya Widya Hespatika
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Rosya Widya Hespatika
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Rosya Widya Hespatika
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Rosya Widya Hespatika
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Rosya Widya Hespatika
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Rosya Widya Hespatika
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Kasus infeksi jamur telah menjadi masalah kesehatan dunia berkaitan dengan angka morbiditas
dan mortalitasnya yang tinggi. Infeksi jamur fitopatogen juga menjadi masalah ekonomi dunia
karena menyebabkan kerugian yang besar di industri pertanian. Saat ini obat antijamur hanya
terbatas pada golongan azol, poliena, ekinokandin, analog pirimidin, dan allylamin. Sedangkan
ditemukan bahwa terdapat berbagai spesies jamur patogen yang telah resisten terhadap
golongan antijamur tersebut. Sehingga, saat ini sangat diperlukan adanya penemuan agen
antijamur baru yang berpotensi memiliki mekanisme kerja dan target yang lebih spesifik.
Ekosistem laut telah lama diketahui sebagai penghasil metabolit sekunder dengan struktural yang
beragam dan aktif secara biologis. Salah satu komponen biotik dari ekosistem laut yang paling
berperan dalam menghasilkan metabolit sekunder yaitu mikroorganisme laut seperti bakteri.
Studi literatur ini memberikan data metabolit sekunder bakteri yang berasal dari laut dan potensi
aktivitas antijamur dari senyawa tersebut terhadap jamur patogen serta metode uji aktivitasnya
yang tercatat dari tahun 2010 hingga juni 2020. Ditemukan setidaknya 41 metabolit sekunder
yang berpotensi sebagai agen antijamur dengan rincian 16 senyawa memiliki kemiripan struktur
dengan golongan antijamur poliena, 2 senyawa mirip golongan analog pirimidin, 10 senyawa mirip
golongan ekinokandin, dan 13 senyawa tidak memiliki kemiripan struktur dengan golongan
antijamur yang sudah ada. Senyawa ?senyawa tersebut dihasilkan dari spesies bakteri seperti
Bacillus licheniformis, Bacillus subtilis, Bacillus cereus, Streptomyces puniceus, Actinoalloteichus
sp, Pseudomonas putida, dan Janthinobacterium sp. Ulasan terdiri dari proses isolasi bakteri,
kultivasi, ekstraksi senyawa, isolasi senyawa, dan metode uji aktivitas antijamur. Potensi
antijamur senyawa berdasarkan hasil nilai KHM dan IC50yaitu 39 kuat, 1 sedang, dan 1 lemah.