digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Dionisius Narendra Putra
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Dionisius Narendra Putra
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Dionisius Narendra Putra
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Dionisius Narendra Putra
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Dionisius Narendra Putra
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Dionisius Narendra Putra
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

Cara kerja baru, bekerja jarak jauh, menjadi tren baru kehidupan sejak pandemi COVID-19 terjadi, khususnya di Indonesia. Sebagian besar organisasi perlu memigrasikan proses bisnis mereka dari jarak jauh, baik dengan alat maupun pergeseran budaya kerja di organisasi. Persaingan antar perusahaan teknologi untuk memberikan solusi terbaik yang dapat mendukung pengguna bekerja dari rumah menjadi lebih produktif, lancar dan aman. Beberapa alat / perangkat lunak kerja jarak jauh yang terkenal di Indonesia yang disebut Zoom, Microsoft Teams, Google Meet dan Cisco WebEx juga berfokus pada fitur-fitur ini yang berhubungan dengan kebutuhan selama tren kerja jarak jauh. Sementara sekitar 81% orang Indonesia memiliki kemampuan untuk menerapkan kerja jarak jauh, baik itu kerja jarak jauh penuh dan parsial, dan sekitar 19% responden tidak memiliki kemampuan untuk menerapkan kerja jarak jauh yang diklasifikasikan sebagai pekerja garis depan (Keamanan, Pengecer, Operator, dll), strategi pemasaran bisnis-ke-bisnis yang tepat diperlukan untuk menciptakan lebih banyak pengetahuan dan meningkatkan keterlibatan pengguna dengan menyediakan diferensiasi fitur produk untuk memenangkan pasar. Juga, ada beberapa keterbatasan yang dihadapi oleh pemasar dengan beberapa pembatasan aktivitas selama pandemi, yang memberi dampak pada penurunan angka customer engagement dan akuisisi kontak pelanggan. Dengan demikian, pemasaran yang sepenuhnya digital melalui berbagai saluran pemasaran dan strategi pemasaran terintegrasi akan diperlukan untuk diterapkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengusulkan strategi pemasaran digital untuk Microsoft Teams yang menggabungkan teori customer engagement oleh Marketing 4.0, teori Integrated Marketing Channel, dan teori Integrated Marketing Communication. Penulis menggunakan metode kuantitatif dengan melakukan kuesioner online, pengumpulan data sekunder melalui data Microsoft dan pihak ke-3, dan tolok ukur setiap fitur alat / perangkat lunak untuk bekerja dari rumah. Sebagai rekomendasi, penulis memberikan usulan strategi pemasaran digital menggunakan tiga pendekatan topik kampanye bertajuk Keamanan Data dan Privasi yang masing-masing ditujukan kepada tipe pelanggan yang spesifik melalui berbagai saluran pemasaran digital yang terintegrasi. Sebagai customer journey usulan strategi akan memiliki tiga tahapan: acquisition, nurture, dan win yang secara keseluruhan dalam satu kerangka strategi pemasaran digital terintegrasi.