digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Angklung merupakan salah satu alat musik tradisional Indonesia. Karena satu angklung hanya dapat memainkan satu nada, untuk memainkan sebuah lagu utuh dengan angklung dibutuhkan sebuah tim dengan jumlah pemain sekitar 10 hingga 40 orang yang memegang satu atau lebih angklung. Setiap pemain akan bermain sesuai gilirannya masing-masing. Pengaturan giliran main pada sebuah lagu sehingga pemain tahu pada ketukan keberapa dan nada apa ia harus bermain dapat disebut sebagai distribusi giliran main angklung. Pada saat ini, masih sering terdapat kesenjangan jumlah giliran main antarpemain karena ada tahap distribusi yang bergantung pada intuisi orang yang melakukannya. Penelitian-penelitian yang berkaitan pun masih belum dapat menjawab masalah ini. Untuk itu, diperlukan modifikasi dari metode yang sudah ada sebelumnya untuk mengatasi masalah tersebut. Berdasarkan analisis permasalahan dan solusi, telah dibuat sebuah aplikasi untuk melakukan proses distribusi giliran main angklung yang memanfaatkan pewarnaan graf dengan algoritma Welch Powell dan algoritma Depth First Search. Pewarnaan graf bertujuan membagi giliran main ke dalam kelompok dimana tidak ada giliran main lain yang harus dimainkan pada saat bersamaan (bentrok). Setelahnya, algoritma Depth First Search akan mengoptimasi jumlah ketukan pada setiap kelompok. Kesimpulan yang didapatkan setelah pengujian adalah aplikasi mampu membuat proses distribusi menjadi lebih efisien dan cukup memuaskan. Namun, masih diperlukan adanya perbaikan karena ada beberapa aspek yang belum dijadikan parameter pada aplikasi.