Angklung merupakan salah satu alat musik tradisional Indonesia. Karena satu
angklung hanya dapat memainkan satu nada, untuk memainkan sebuah lagu utuh
dengan angklung dibutuhkan sebuah tim dengan jumlah pemain sekitar 10 hingga
40 orang yang memegang satu atau lebih angklung. Setiap pemain akan bermain
sesuai gilirannya masing-masing. Pengaturan giliran main pada sebuah lagu
sehingga pemain tahu pada ketukan keberapa dan nada apa ia harus bermain dapat
disebut sebagai distribusi giliran main angklung.
Pada saat ini, masih sering terdapat kesenjangan jumlah giliran main antarpemain
karena ada tahap distribusi yang bergantung pada intuisi orang yang
melakukannya. Penelitian-penelitian yang berkaitan pun masih belum dapat
menjawab masalah ini. Untuk itu, diperlukan modifikasi dari metode yang sudah
ada sebelumnya untuk mengatasi masalah tersebut.
Berdasarkan analisis permasalahan dan solusi, telah dibuat sebuah aplikasi untuk
melakukan proses distribusi giliran main angklung yang memanfaatkan
pewarnaan graf dengan algoritma Welch Powell dan algoritma Depth First
Search. Pewarnaan graf bertujuan membagi giliran main ke dalam kelompok
dimana tidak ada giliran main lain yang harus dimainkan pada saat bersamaan
(bentrok). Setelahnya, algoritma Depth First Search akan mengoptimasi jumlah
ketukan pada setiap kelompok. Kesimpulan yang didapatkan setelah pengujian
adalah aplikasi mampu membuat proses distribusi menjadi lebih efisien dan cukup
memuaskan. Namun, masih diperlukan adanya perbaikan karena ada beberapa
aspek yang belum dijadikan parameter pada aplikasi.