digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Nur Laili
PUBLIC Latifa Noor

COVER Nur Laili
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo

BAB1 Nur Laili
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo

BAB2 Nur Laili
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo

BAB3 Nur Laili
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo

BAB4 Nur Laili
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo

BAB5 Nur Laili
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo

PUSTAKA Nur Laili
PUBLIC Latifa Noor

Reseptor tirosin kinase TRKA adalah sub famili protein TRK yang berperan penting sebagai mediator proses perkembangan dan pertumbuhan sistem saraf yang dikodekan oleh gen NTRK1. Selain berperan dalam aktivitas sel normal, TRKA juga berperan dalam aktivitas sel kanker, yaitu proliferasi. Proliferasi merupakan proses peningkatan jumlah sel. Fusi NTRK1 adalah penggerak onkogenik, salah satunya menjadi penyebab ketidak seimbangan antara pembelahan dan diferensiasi sel dan meningkatkan proliferasi yang mendorong pertumbuhan dan kelangsungan hidup sel tumor. Larotrectinib dan entrectinib merupakan inhibitor spesifik untuk TRKA yang telah disetujui FDA. Namun, mutasi residu TRKA dan resistensi kanker menjadi efek samping akibat konsumsi berkepanjangan senyawa inhibitor spesifik tersebut. Oleh karena itu, pencarian inhibitor alternatif TRKA dengan efek samping minimal masih terus dilakukan. Salah satu upaya pencarian inhibitor alternatif tersebut dengan menggunakan inhibitor berbasis bahan alam. Asam sinamat dan benzamida merupakan senyawa alam yang dilaporkan memiliki bioaktivitas antiproliferasi kanker. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan docking molekuler ligan uji terhadap TRKA sebagai skrining awal untuk menentukan senyawa potensial sebagai inhibitor TRKA. Ligan uji yang digunakan meliputi, erlotinib, artokarpin, 12 senyawa turunan asam sinamat, dan 12 senyawa turunan benzamida. Skor docking dan profil interaksi ligan uji dibandingkan dengan ligan native dan senyawa obat untuk TRKA yang telah disetujui FDA sebagai pendukung perbandingan hasil docking. Simulasi docking ligan-TRKA dilakukan menggunakan program Autodock Vina, sedangkan LigPlot+ digunakan untuk menganalisis interaksinya. Hasil simulasi docking yang diperoleh menunjukkan skor docking yang berkisar antara -6,7 kkal/mol hingga -8,6 kkal/mol. Erlotinib dan artokarpin diketahui memiliki afinitas pengikatan paling besar pada situs aktif TRKA. Meski demikian, sebagian besar turunan asam sinamat dan benzamida memiliki interaksi cukup stabil dengan TRKA. Hal ini ditunjukkan dengan adanya skor docking cukup rendah dan terlibatnya salah satu atau kedua residu kunci TRKA, yaitu Glu590 dan Met592. Melalui evaluasi skor docking dan profil interaksi yang telah dilakukan, erlotinib, artokarpin, (2E)?N? {6?[(2,3?dihidroksipropil)amino] heksil}?3?(2,4,5?trihidroksifenil)prop?2?enamida (A9) dan N?{6?[(2,3?dihidroksipropil) amino]heksil}?4?hidroksi?3?metoksibenzamida (B5) dapat dipertimbangkan sebagai kandidat calon inhibitor TRKA.