digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Ghani Fakkar Ar-Rusyda
PUBLIC Alice Diniarti

Asap cair adalah cairan pengawet hasil kondensasi dari pirolisis biomassa yang mengandung senyawa fenolik, karbonil, dan asam yang berguna sebagai antihama, pengawet kayu, pengawet makanan, dan penambah aroma. Limbah serasah sebagai biomassa dari pengolahan gondorukem dan terpentin berpotensi untuk diproses menjadi asap cair. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menresinui pengaruh metode pelaburan asap cair dari limbah serasah pinus pada kayu karet terhadap rayap kayu kering. Pengawetan dilakukan dengan cara melaburkan asap cair destilasi dan non destilasi dengan perbandingan asap cair : air (v/v) 1:0, 1:1, dan 1:3 pada permukaan kayu karet kering udara berukuran 2,5*2,5*5 cm3. Sampel kayu dikondisikan selama 48 jam untuk selanjutnya dipasang pipa PVC diameter 2,6 cm dan tinggi 5 cm pada salah satu permukaan menggunakan lilin malam. Rayap kayu kering kasta pekerja sebanyak 50 ekor diumpankan kedalam pipa tersebut. Sampel kayu disimpan dalam ruang gelap selama 12 minggu. Percobaan ini mengacu pada SNI 01-7207-2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pelaburan menggunakan asap cair non-distilasi dari limbah serasah pinus dapat meningkatkan ketahanan kayu karet terhadap serangan rayap kayu kering. Hal ini diduga terjadi karena terdapat senyawa yang toksik terhadap rayap kayu kering pada asap cair non-distilasi sehingga menyebabkan metode pelaburan menggunakan asap cair non-distilasi dapat meningkatkan ketahanan kayu karet terhadap serangan rayap kayu kering.