digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Adam Muhammad Syach
PUBLIC Irwan Sofiyan

COVER Adam Muhammad Syach
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 1 Adam Muhammad Syach
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Adam Muhammad Syach
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Adam Muhammad Syach
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Adam Muhammad Syach
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Adam Muhammad Syach
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Adam Muhammad Syach
PUBLIC Irwan Sofiyan

Produksi minyak bumi yang semakin menurun menyababkan diperlukannya energi alternatif yang dapat diproduksi secara massal. Bioetanol merupakan salah satu contoh energi terbarukan yang paling mudah untuk diimplemantasikan. Bioetanol diproduksi dengan cara fermentasi menggunakan ragi Saccharomyces cerevisiae. Penelitian ini akan menentukan pengaruh perbedaan konsentrasi glukosa awal (10, 20, dan 30 g/L) terhadap yield bioetanol. Penelitian ini juga mengembangkan model fermentasi pengaruh perbedaan kondisi temperatur fermentasi (30, 33, 35, 38, dan 42 oC) terhadap laju pertumbuhan spesifik dan menentukan energi aktivasi proses fermentasi menggunakan model Arrhenius. Metode penelitian dibagi menjadi beberapa tahapan, yaitu: persiapan, penelitian sederhana, analisis hasil, dan pemodelan. Persiapan berupa subkultur ragi pada agar miring, pembuatan medium, aktivasi ragi pada ammonium-glucose medium, pembuatan kurva baku glukosa, dan pembuatan kurva baku sel. Penelitian sederhana berupa fermentasi secara curah dengan variasi konsentrasi substrat glukosa. Analisis hasil berupa interpretasi data yang didapatkan selama penelitian sederhana yang terdiri dari konsentrasi glukosa, konsentrasi ammonia dan konsentrasi sel. Pemodelan terdiri dari pemodelan fermentasi curah dengan variasi temperatur menggunakan aplikasi MATLAB dengan fungsi ode45 dan model Arrhenius untuk menentukan nilai energi aktivasi. Dari hasil penelitian konsentrasi glukosa awal yang paling optimum adalah 30 g/L dengan perolehan bioetanol sebesar 0,44 gram etanol/gram glukosa. Pada model fermentasi temperatur optimum adalah 35oC dengan perolehan bioetanol sebesar 0,43 gram etanol/gram glukosa, laju pertumbuhan spesifik (?) = 0,58 h-1 dan nilai energi aktivasi sebesar 31,4 kJ/mol.