Penggunaan teknologi daur ulang perkerasan atau Reclaimed Asphalt Pavement (RAP)
merupakan salah satu inovasi dalam mengurangi ketergantungan terhadap material baru pada
pembuatan jalan baru maupun pada pemeliharaan jalan. Komponen RAP terdiri dari aspal dan
agregat. Agregat pada material RAP telah mengalami perubahan fisik dan ukurannya menjadi
lebih halus akibat material RAP telah menerima beban lalu lintas. Perbaikan terhadap proporsi
penambahan material agregat kasar diperlukan pada gradasi material RAP sehingga dapat
memenuhi spesifikasi. Aspal pada material RAP juga telah mengalami oksidasi selama
melayani lalu lintas sehingga aspal menjadi lebih keras. Aspal RAP memerlukan perbaikan
agar dapat mengembalikan sifat aspal, salah satunya menggunakan peremaja. Campuran
hangat dan material RAP memiliki kesamaan yaitu memerlukan perbaikan dengan mereduksi
viskositas aspal. Aditif Evotherm digunakan sebagai bahan pelembek aspal sebagai campuran
hangat dan menjadi peremaja pada aspal RAP.
Material RAP diperoleh dari tiga lokasi berbeda yaitu Jalan Tol Cikampek, Jalan Tol
Purbaleunyi, dan Jalan Tol Tangerang-Merak. Campuran RAP yang digunakan adalah AC-BC
dengan jenis campuran hangat pada proporsi penggunaan material RAP 30% dan material
tambahan 70% serta peremaja. Kinerja campuran diketahui dengan dilakukan pengujian
empiris yaitu Marshall maupun pengujian mekanistik yaitu Modulus Resilien menggunakan
alat UMATTA dan ketahanan terhadap kuat lelah (fatigue) menggunakan alat four points
loading kontrol strain.
Penambahan proporsi material kasar paling banyak dilakukan pada campuran A2 yaitu
sebanyak 34,92%, campuran A1 sebanyak 7,41% dan campuran A3 sebanyak 6,18%. Pada
penggunaan material RAP, campuran dengan perbaikan penambahan material agregat kasar
yang sedikit, memiliki kinerja campuran lebih baik (A1,3) dibandingkan dengan campuran
yang membutuhkan perbaikan gradasi dengan penambahan agregat kasar yang lebih banyak
(A2). Hal ini ditandai dengan terpenuhinya nilai kekakuan secara empiris maupun mekanistik.
Adapun pada pengujian fatigue didapatkan campuran A1,A3 memiliki umur kelelahan yang
tidak jauh berbeda dengan campuran kontrol A0.