digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Raisa Shafira Affandi
PUBLIC Perpustakaan Prodi Arsitektur

erpustakaan umum saat ini merupakan tempat yang paling tidak disukai masyarakat untuk dikunjungi untuk waktu senggang. Akibat revolusi digital dan kesan perpustakaan yang cenderung formal, serius, dan tertutup, bangunan perpustakaan mulai kehilangan relevansi di masyarakat. Sebagai respon terhadap ini, di zaman ini tipologi perpustakaan banyak mengalami perkembangan fungsi menjadi pusat komunitas untuk belejar bersama dan berinteraksi sosial, sehingga memiliki potensi menjadi ruang ketiga yang ideal. Proyek ini adalah suatu usaha menanggapi perkembangan tersebut dengan memanfaatkan potensi perpustakaan sebagai ruang ketiga, sehingga perpustakaan dapat hidup kembali sebagai pusat kegiatan masyarakat. Proyek berupa perpustakaan umum tingkat kecamatan yang berlokasi di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, berdekatan dengan pusat kegiatan masyarakat lainnya seperti fasilitas umum dan sosial serta area hunian. Untuk menerapkan konsep ruang ketiga, desain perpustakaan didasarkan pada ciri-ciri ruang ketiga menurut Oldenburg. Ciri-ciri tersebut diterjemahkan ke dalam ranah arsitektural untuk mendapatkan persoalan yang menjadi titik fokus pada perancangan, yaitu antara lain sebagai berikut; interaksi sosial dan pembentukan komunitas, citra menarik, ramah, dan low profile, aksesibilitas dan akomodasi baik bagi seluruh kalangan masyarakat, serta kenyamanan pengguna. Dalam desain perpustakaan, citra menarik dan ramah dicapai dengan gubahan massa perpustakaan yang terbagi menjadi tiga dengan tinggi yang bervariasi, dan dengan fasad kaca yang memperlihatkan aktivitas di dalamnya. Citra low profile dicapai dengan tinggi bangunan yang dibuat hanya 1 lantai sehingga tidak terkesan terlalu megah. Agar dapat mendukung interaksi sosial dan pembentukan komunitas, terdapat banyak fungsi komunitas dalam perpustakaan dengan tata letak furnitur disusun secara sosiopetal. Agar memiliki aksesibilitas dan akomodasi yang baik, perpustakaan menerapkan prinsip desain universal dan terintegrasi dengan unsur alam seperti penghijauan dan air untuk mendukung relaksasi pengunjung. Kenyamanan perpustakaan dicapai dengan pencahayaan alami, penghawaan buatan sesuai persyaratan perpustakaan, serta organisasi fungsi ruang berdasarkan tingkat kebisingan yang dibutuhkan dan dihasilkan.