Industri logistik Indonesia telah mengalami salah satu pertumbuhan paling pesat selama beberapa
tahun terakhir, salah satu pendorong utamanya adalah pertumbuhan e-commerce yang
berkelanjutan. Faktanya, Indonesia memiliki pasar e-commerce terbesar dan paling cepat
berkembang di ASEAN pada tahun 2019 dan dengan meningkatnya permintaan untuk pengiriman
barang yang lebih cepat namun lebih aman, perusahaan berlomba memberikan solusi untuk
membantu kebutuhan tersebut. Salah satunya adalah drone kargo, kendaraan tak berawak yang
dilengkapi untuk mengangkut barang dengan kecepatan lebih cepat. Namun, ketika menganalisis
pasar, drone kargo menjadi pesaing dari banyak mode pengiriman yang ada. Oleh karena itu,
dalam memilih spesifikasi teknis yang tepat untuk drone kargo yang sempurna, analisis kualitatif
mendalam harus dilakukan terlebih dahulu untuk menentukansegmen pasar mana yang paling
cocok untuknya. Karena pengirimannya yang cepat, drone kargo bisa menjadi solusi terbaik untuk
komoditas yang sensitif terhadap waktu termasuk barang yang mudah rusak dan barang yang
berhubungan dengan medis seperti vaksin. Selain itu, dari segi wilayah operasi, kota Jakarta,
Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) tetap menjadi pilihan utama untuk
beroperasi karena mendominasi pasar Indonesia. Setelah area operasi ditentukan, analisis
kuantitatif dapat dilanjutkan untukmemperoleh spesifikasi teknis drone kargo termasuk jangkauan
maksimum, kapasitas muatan dan dimensi kompartemen kargo. Setelah semuanya ditentukan,
analisis ekonomi dilakukan untuk membuktikan bahwa pengoperasian drone kargo
menguntungkan secara ekonomi. Dengan harga jual Rp 28.213 per kilogram, analisis ekonomi
menunjukkan bahwa pengoperasian drone kargo 150 kg menghasilkan 31% net profit margin
dan drone kargo 300kg menghasilkan 32% net profit margin.