digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Seiring penggunaan platform belanja online menjadi semakin penting bagi masyarakat saat ini, merek mode mewah terdorong untuk mengadopsi penjualan online sebagai saluran distribusi mereka, terutama dalam mengadopsi pemasaran media sosial melalui platform Instagram. Hal ini disebabkan media sosial memberikan peluang kepada merek mode mewah untuk menjangkau pasar yang lebih luas tanpa jarak dan waktu, serta membantu mereka menarik generasi muda yang secara signifikan berdampak pada peningkatan laba dan penjualan. Namun, penggunaan media sosial membawa dilema dan keraguan bagi merek mode mewah disebabkan perbedaan karakteristik di antara mereka. Selain itu, kurangnya penelitian yang membahas bagaimana seharusnya merek mode mewah menggunakan Instagram dalam mengelola hubungan pelanggan dan ekuitas pelanggan mereka. Menanggapi situasi ini, penelitian ini dilakukan untuk menilai pengaruh Instagram dalam membangun hubungan pelanggan dan ekuitas pelanggan, yang pada akhirnya, meningkatkan niat pembelian. Pendekatan kuantitatif melalui metode kuesioner-survei dilakukan dalam mengumpulkan 300 partisipan online, dimana partisipan pernah membeli produk dan mengikuti Instagram merek mode mewah dari Merek Gucci, CHANEL, Louis Vuitton, dan Dior. Untuk menganalisis data, peneliti menggunakan statistik deskriptif, MANOVASPSS, dan PLS-SEM. Hasilnya, penelitian ini dapat menjawab dilema penggunaan media sosial dimana dua atribut dari pemasaran media sosial berdampak signifikan dalam membangun hubungan pelanggan dan pendorong ekuitas pelanggan, seperti ekuitas nilai, ekuitas merek, dan ekuitas hubungan. Ditambah lagi, hasil menunjukan niat pembelian secara signifikan dipengaruhi oleh hubungan pelanggan, ekuitas merek, dan ekuitas hubungan. Oleh karena itu, temuan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi merek mode mewah dalam memaksimalkan penggunaan Instagram sekaligus menyampaikan nilai kemewahan kepada pasar.