Kehadiran wabah virus Covid-19 telah menghambat berbagai aktivitas kehidupan
manusia, terutama dalam bidang pendidikan. Pemerintah menutup seluruh lembaga
pendidikan untuk meminimalisir penyebaran virus Covid-19. Kegiatan belajar di
sekolah dialihkan menjadi pembelajaran jarak jauh di rumah masing-masing.
Namun keterbatasan dan masalah yang timbul saat pembelajaran jarak jauh
membuat produktivitas siswa menurun. Siswa juga mengalami kendala sulitnya
beradaptasi dengan teman, pengajar dan kegiatan belajar di sekolah karena
kurangnya interaksi secara langsung. Kegiatan pembelajaran dinilai lebih efektif
apabila dilaksanakan secara langsung di sekolah.
Pemerintah merencanakan akan membuka kembali sekolah untuk kegiatan
pembelajaran secara langsung. Selain itu perubahan perilaku dan kebiasaan
masyarakat juga berubah sebagai upaya adaptasi terhadap pandemi ini. Sehingga
perlu adanya perencanaan ulang desain sekolah untuk mewadahi kegiatan
pembelajaran langsung dan mencegah terjadinya penyebaran virus Covid-19 di
lingkungan sekolah. Arsitektur berfungsi sebagai wadah aktivitas manusia di
tengah permasalahan pandemi ini. Resiliensi pada bangunan diperlukan agar
masyarakat dapat beraktivitas dengan nyaman dan aman di tengah pandemi ini.
Perancangan arsitektur sekolah ini diharapkan bisa mewadahi aktivitas
pembelajaran secara langsung dengan mementingkan aspek keselamatan dan
kesehatan.
Proposal tesis ini melakukan eksplorasi perancangan sekolah menengah atas yang
memiliki resiliensi terhadap pandemi, melalui perencanaan program dan eksplorasi
rancangan fisik. Rancangan sekolah memperhatikan aspek keselamatan dan
kesehatan bagi para pengguna bangunan. Rancangan sekolah diharapkan dapat
menciptakan rasa aman dan nyaman bagi para siswa untuk melaksanakan kegiatan
pembelajaran secara langsung di sekolah. Rancangan dapat mendukung proses
belajar dan mengubah kebiasan serta pola pikir mereka menjadi proaktif untuk
mencegah penularan virus.
Perancangan sekolah menggunakan 6 kriteria perancangan sekolah yang memiliki
resilensi terhadap pandemi yaitu pembelajaran transformatif, lanskap interaktif,
setting fisik, tingkat stimulasi, komunitas serta kesehatan dan keselamatan.
Implementasi hasil penalaran kriteria-kriteria tersebut menghasilkan beberapa poin
penting untuk perancangan sekolah. Rancangan diharapkan dapat memberi
gambaran bagaimana perancangan sekolah yang memiliki resilensi terhadap
pandemi. Agar kegiatan pembelajaran dapat dilakukan secara langsung di sekolah
meskipun saat ini terjadi pandemic Covid-19.