digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa sektor informal, termasuk pekerjaan lepas, memberikan kontribusi yang signifikan terhadap tingkat perekonomian Indonesia dengan membuka lapangan kerja kepada mereka yang tidak dapat diserap oleh sektor formal. Memanfaatkan peluang ini, beberapa perusahaan mulai memberikan wadah bagi para pekerja lepas untuk menjual dan memasarkan layanan mereka secara daring, yang umumnya dikenal sebagai lokapasar pekerja lepas. Akan tetapi, penetrasi platform tersebut masih rendah di Indonesia. Meski pasokannya tinggi, konsumen Indonesia masih ragu untuk menggunakan lokapasar ini sebagai alternatif utama mereka dalam mencari pekerja lepas. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang menghambat niat konsumen untuk menggunakan lokapasar pekerja lepas di Indonesia, berdasarkan kerangka Innovation Resistance Theory (IRT). Data dikumpulkan dari dengan metode survey terhadap 370 responden melalui kuesioner daring, yang dianalisis dengan perangkat lunak SmartPLS, dan wawancara, yang dianalisis dengan metode pengkodean manual dan selektif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hambatan penggunaan, nilai, tradisi, dan citra berpengaruh negatif terhadap niat konsumen untuk menggunakan lokapasar pekerja lepas, kecuali hambatan risiko. Selain itu, pengaruh sosial juga berpengaruh signifikan terhadap hambatan nilai dan citra. Temuan ini dapat berguna untuk menyusun strategi bisnis bagi penyedia platform jasa pekerja lepas, dengan menghilangkan hambatan kritis yang disebutkan dalam penelitian ini.