
ABSTRAK Iffaty Maulidina Putri
PUBLIC Yoninur Almira 
BAB 1 Iffaty Maulidina Putri
PUBLIC Yoninur Almira 
BAB 2 Iffaty Maulidina Putri
PUBLIC Yoninur Almira 
BAB 3 Iffaty Maulidina Putri
PUBLIC Yoninur Almira 
BAB 4 Iffaty Maulidina Putri
PUBLIC Yoninur Almira 
BAB 5 Iffaty Maulidina Putri
PUBLIC Yoninur Almira 
BAB 6 Iffaty Maulidina Putri
PUBLIC Yoninur Almira 
PUSTAKA Iffaty Maulidina Putri
PUBLIC Yoninur Almira
Megaproyek menjadi pendekatan pembangunan di beberapa negara saat ini salah
satunya Indonesia. Megaproyek merupakan proyek dengan biaya sekitar $1 miliar
atau Rp. 14 triliun bahkan lebih dengan berbagai kompleksitas dan keterlibatan
banyak aktor di dalamnya. Salah satu megaproyek di Indonesia adalah
pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung yang dilengkapi dengan TOD dengan
biaya sekitar Rp. 66,755 triliun, salah satunya di Tegalluar. Pembangunan
megaproyek ditengarai dapat meningkatkan aksesibilitas wilayah, meningkatkan
investasi, dan berpengaruh terhadap harga lahan. Namun belum teridentifikasi
secara jelas perubahan harga lahan akibat pembangunan megaproyek Kereta Cepat
Jakarta-Bandung (KCJB) Tegalluar.
Penelitian ini menjelaskan dampak megaproyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung
(KCJB) Tegalluar terhadap perubahan harga pasar lahan pada lokasi rencana
pembangunan TOD Tegalluar, yakni Desa Cibiru Hilir, Desa Cimekar, Desa
Cileunyi Kulon, Desa Cileunyi Wetan dan Desa Tegalsumedang dengan variabel
jarak ke stasiun, jarak ke CBD, kelas jalan, fungsi lahan, kepemilikan sertifikat, dan
perubahan kepemilikan lahan, yang dimodelkan dengan hedonic pricing
menggunakan teknik analisis regresi linear berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan kepemilikan lahan,
terjadi peningkatan harga lahan sangat drastis berdasarkan NJOP hingga 415% dan
harga pasar hingga 2.300%. Berdasarkan permodelan yang telah dilakukan,
permodelan pertama tentang harga pasar lahan setelah rencana pembangunan
megaproyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) Tegalluar, menunjukkan
bahwa faktor yang mempengaruhi harga lahan adalah jarak ke stasiun, jarak ke
CBD, fungsi lahan dan kepemilikan lahan. Sedangkan permodelan kedua tentang
persentase perubahan harga pasar lahan, menunjukkan bahwa faktor yang
mempengaruhi persentase perubahan harga lahan adalah jarak ke stasiun, jarak ke
CBD, dan kepemilikan sertifikat lahan.