digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER Nauval Rifdan Hananzah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Nauval Rifdan Hananzah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Nauval Rifdan Hananzah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Nauval Rifdan Hananzah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Nauval Rifdan Hananzah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Nauval Rifdan Hananzah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Nauval Rifdan Hananzah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Nauval Rifdan Hananzah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Light Rail Transit (LRT) Jabodebek merupakan transportasi umum yang baru di Indonesia. Untuk menjamin keselamatan penumpang, badan kereta LRT harus memenuhi kriteria pembebanan statik dan dinamik. Regulasi yang digunakan sebagai acuan pada penelitian ini adalah PM 175 Tahun 2015, JIS E7105, dan EN 12663. Penelitian ini menggunakan model dasar dari badan kereta LRT Jabodebek. Penelitian ini dilakukan untuk mengoptimasi komponen side sill badan kereta LRT menggunakan metode Taguchi dan Analisis Variansi (ANOVA) untuk mendapatkan deformasi dan massa yang optimum. Dalam proses optimasi ini, terdapat 3 faktor kontrol yang akan divariasikan, yaitu geometri multi-cell, ketebalan kolom, dan ketebalan web. Hasil optimasi menunjukkan konfigurasi yang paling optimum adalah geometri multi-cell single cruciform, ketebalan kolom 9 mm, dan ketebalan web 7 mm. Kemudian, struktur badan kereta yang optimum dianalisis terhadap pembebanan statik dan getaran bebas. Hasil simulasi pembebanan statik menunjukkan bahwa tegangan dan deformasi yang terjadi telah memenuhi keberterimaan pada regulasi, yaitu tegangan di bawah 75% yield strength (dikali dengan safety factor sebesar 1,05) dan deformasi di bawah 11,5 mm. Uji getaran bebas telah menunjukkan terjadi modus getar berupa bending dan torsion beserta nilai frekuensinya. Modus-modus ini dapat memberikan informasi tentang respon struktur badan kereta LRT saat beresonansi. Selain itu, modus bending lokal pada struktur end wall masih banyak terjadi pada frekuensi rendah. Namun, modus lokal ini tidak terlalu berpengaruh terhadap respon dinamik badan kereta secara keseluruhan, maka dapat diabaikan.