digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Nada Hilwa Thufaila
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 1 Nada Hilwa Thufaila
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 2 Nada Hilwa Thufaila
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 3 Nada Hilwa Thufaila
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 4 Nada Hilwa Thufaila
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 5 Nada Hilwa Thufaila
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

PUSTAKA Nada Hilwa Thufaila
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

Sektor pariwisata berbasis budaya merupakan salah satu sektor yang paling terdampak dari munculnya pandemi Covid-19 di Indonesia. Hal tersebut menyebabkan destinasi wisata termasuk Saung Angklung Udjo dan Museum Sri Baduga perlu melakukan berbagai macam tindakan agar aktivitas wisatanya dapat tetap dilaksanakan. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi tindakan pemulihan yang dilakukan oleh Saung Angklung Udjo dan Museum Sri Baduga pada masa pandemi Covid-19 dengan menggunakan pendekatan grounded theory analysis dan model expand-contract untuk melihat bentuk response, bentuk recovery, dan interaksi support system dengan Saung Angklung Udjo dan Museum Sri Baduga. Berdasarkan hasil analisis coding dan analisis deskriptif, didapatkan bahwa kedua destinasi tersebut melakukan tindakan response dalam bentuk penghentian kegiatan serta pemberian ketentuan tambahan dalam berkegiatan. Di sisi lain, tindakan recovery dilakukan dengan menjalankan wisata virtual dan membuat kegiatan-kegiatan baru selain kegiatan wisatanya. Kedua destinasi juga mendapatkan dukungan berupa kerja sama, kolaborasi, donasi, peralatan, serta penyebaran informasi yang diberikan oleh banyak pihak. Dalam pelaksanaan upaya pemulihannya, response dan recovery dari kedua destinasi dilakukan secara bersamaan sesuai dengan model expand-contract. Saung Angklung Udjo juga menerapkan Community Economic Development (CED) dengan tetap melibatkan pekerja-pekerja lokal yang dirumahkan, namun hal ini masih belum dilakukan oleh Museum Sri Baduga dan perlu lebih diupayakan di masa mendatang.