ABSTRAK Nada Hilwa Thufaila
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 1 Nada Hilwa Thufaila
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 2 Nada Hilwa Thufaila
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 3 Nada Hilwa Thufaila
PUBLIC Yoninur Almira
BAB 4 Nada Hilwa Thufaila
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 5 Nada Hilwa Thufaila
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
PUSTAKA Nada Hilwa Thufaila
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Sektor pariwisata berbasis budaya merupakan salah satu sektor yang paling
terdampak dari munculnya pandemi Covid-19 di Indonesia. Hal tersebut
menyebabkan destinasi wisata termasuk Saung Angklung Udjo dan Museum Sri
Baduga perlu melakukan berbagai macam tindakan agar aktivitas wisatanya dapat
tetap dilaksanakan. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi tindakan pemulihan
yang dilakukan oleh Saung Angklung Udjo dan Museum Sri Baduga pada masa
pandemi Covid-19 dengan menggunakan pendekatan grounded theory analysis dan
model expand-contract untuk melihat bentuk response, bentuk recovery, dan interaksi
support system dengan Saung Angklung Udjo dan Museum Sri Baduga. Berdasarkan
hasil analisis coding dan analisis deskriptif, didapatkan bahwa kedua destinasi
tersebut melakukan tindakan response dalam bentuk penghentian kegiatan serta
pemberian ketentuan tambahan dalam berkegiatan. Di sisi lain, tindakan recovery
dilakukan dengan menjalankan wisata virtual dan membuat kegiatan-kegiatan baru
selain kegiatan wisatanya. Kedua destinasi juga mendapatkan dukungan berupa kerja
sama, kolaborasi, donasi, peralatan, serta penyebaran informasi yang diberikan oleh
banyak pihak. Dalam pelaksanaan upaya pemulihannya, response dan recovery dari
kedua destinasi dilakukan secara bersamaan sesuai dengan model expand-contract.
Saung Angklung Udjo juga menerapkan Community Economic Development (CED)
dengan tetap melibatkan pekerja-pekerja lokal yang dirumahkan, namun hal ini masih
belum dilakukan oleh Museum Sri Baduga dan perlu lebih diupayakan di masa
mendatang.