2021 TS PP MUHAMMAD ABDUL MUBDI BINDAR_JURNAL.pdf
]
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Peningkatan jumlah gas rumah kaca, terutama CO2, di atmosfer mengakibatkan
bumi makin rentan terhadap kenaikan suhu rata-ratanya. Hal ini tidak lain akan
mengubah keseimbangan kondisi atmosfer tersebut yang pada akhirnya berdampak
pada perubahan iklim, yang merupakan salah satu kategori bencana alam.
Peningkatan kadar CO2 tersebut dapat dikatakan hampir semuanya disebabkan oleh
aktivitas manusia di berbagai sektor, tak terkecuali sektor transportasi. Penggunaan
bahan bakar fosil pada mobil pribadi yang jumlahnya tercatat selalu meningkat
dalam kurun waktu tahunan turut andil dalam peningkatan kadar CO2 di atmosfer
tersebut.
Pemerintahan sebagai sistem regulator dapat menggunakan berbagai instrumen
kebijakan untuk menerapkan intervensi tersebut. Kebijakan fiskal, khususnya
pajak, adalah salah satu instrumen yang terbukti berpengaruh terhadap penurunan
angka emisi CO2 secara keseluruhan, sebagaimana yang telah dilakukan beberapa
negara Eropa seperti Swiss dan Norwegia. Indonesia bukan tidak mungkin
menerapkan kebijakan tersebut. Penambahan pajak pembelian mobil beremisi
tinggi dan pemotongan pajak pembelian mobil beremisi rendah, diistilahkan feebate
(fee dan rebate), adalah instrumen yang dimaksud dalam penelitian ini. Simulasi
dampak kebijakan yang telah berhasil di negara Eropa tersebut dilakukan di
Indonesia dengan model berbasis individu, yakni mikrosimulasi. Berdasarkan hasil
simulasi, secara umum model menunjukkan peningkatan jumlah pembelian mobil
dengan angka emisi CO2 di bawah batas, yakni yang diberi potongan. Namun, untuk
mobil dengan angka emisi di atas batas jumlahnya tidak selalu menurun.