COVER Lintang Purnomo Ajie
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Lintang Purnomo Ajie
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Lintang Purnomo Ajie
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Lintang Purnomo Ajie
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Lintang Purnomo Ajie
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Lintang Purnomo Ajie
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Lintang Purnomo Ajie
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Garam industri merupakan bahan kimia yang penting bagi berbagai industri kimia
di Indonesia. Kebutuhan garam industri Indonesia tahun 2020 mencapai 3.744.655 ton
atau 83,9% kebutuhan nasional. Ironisnya, persentase pemenuhan garam industri melalui
produksi lokal hanya sebesar 21,72%. Salah satu solusi untuk meningkatkan produksi
garam lokal adalah pengembangan teknologi produksi. Oleh karena itu, penelitian ini
berusaha melakukan studi literatur terhadap alternatif teknologi untuk produksi garam
industri dengan mengaplikasikan teknologi membran. Penelitian dilakukan melalui studi
literatur terhadap metode pemurnian, pemekatan, dan kristalisasi air laut dengan
teknologi membran yang tersedia. Studi menunjukkan bahwa metode pemurnian umpan
terbaik adalah melalui integrasi pengendapan atau precipitation softening (PS) dan
membran ultrafiltrasi (UF) dengan rejeksi Ca, Mg, dan total dissolved solid (TDS)
mendekati 100%. Teknologi yang direkomendasikan untuk pemekatan umpan adalah
membran distilasi (MD) dengan recovery air sampai 87,6% dan mampu memproduksi
retentat hingga konsentrasi saturasinya. Proses kristalisasi yang direkomendasikan adalah
kristalisasi terintegrasi pada unit MD yang sama dengan seeding NaCl murni sebanyak
2%-berat. Rendemen kristal dengan metode ini diperkirakan mencapai 34% dari TDS
umpan atau 28 kg/m3 dengan kemurnian >99%. Analisis ekonomi untuk skema PS-UFRO-
MD menunjukkan cost of salt (COS) sebesar $0,53/kg NaCl. Persentase COS pada
skema ini menunjukkan capital expenditure (CAPEX) tertinggi terdapat pada proses RO
sebesar 69% dan operational expenditure (OPEX) tertinggi pada proses MD sebesar 48%.
Di sisi lain, skema PS-UF-MD menunjukkan COS sebesar $0,39,-/kg NaCl. Persentase
biaya CAPEX dan OPEX tertinggi pada skema ini terdapat pada proses MD yaitu
berturut-turut sebesar 52% dan 73%. COS skema PS-UF-MD memiliki nilai lebih rendah
dari harga garam lokal yaitu $0,4 sampai $0,6/kg NaCl. Dengan demikian, skema ini
dinilai berpotensi menjadi alternatif teknologi produksi garam industri lokal di masa
depan dengan dukungan studi lebih lanjut.