digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Jalan merupakan prasarana transportasi darat yang menjadi penghubung antara suatu daerah dengan daerah lain. Jalan memiliki peranan penting dalam perkembangan ekonomi, sosial dan pembangunan suatu daerah yang dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat disekitarnya. Untuk itu perlu dilakukan pemeliharaan apabila kemampuan struktur atau fungsional jalan buruk, salah satunya adalah dengan melakukan overlay. Metode penentuan tebal overlay yang menggunakan pendekatan mekanistik – empiris adalah metode MDP 2017 dan MEPDG 2015. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan hasil tebal overlay perkerasan lentur serta model kerusakan dari metode MDP 2017 dan MEPDG 2015 kalibrasi Arizona, berikut dengan rekomendasi langkah – langkah selanjutnya untuk membuat metode MEPDG 2015 dapat digunakan di Indonesia. Analisis kondisi eksisting dilakukan dengan melakukan back-calculation dengan software BAKFAA dan untuk analisis mekanistik menggunakan softwareKENPAVE untuk mengetahui reaksi struktur perkerasan dengan menggunakan metode MDP 2017. Hasil perhitungan tebal overlaymenunjukkan tebal 180 mm baik dari metode MDP 2017 dan MEPDG 2015 kalibrasi Arizona dengan kontrol kerusakan penentu berupa fatigue cracking. Hasil dari perbandingan model kerusakan menunjukkan bahwa model kerusakan MEPDG 2015 memiliki beberapa variabel tambahan serta terdapat variabel lokal dan global kalibrasi sebagai faktor penyesuaian. Model kerusakan pada metode MDP 2017 hanya terdiri dari model kerusakan struktural, sedangkan pada metode MEPDG terdapat model kerusakan fungsional menggunakan nilai IRI. Penerapan metode MEPDG 2015 di Indonesia masih diperlukan banyak kajian, terutama pada kelengkapan data lalu lintas, iklim, dan propertis material yang dalam penelitian ini dibuat kedalam bagan alir rencana penyesuaian metode MEPDG besarta hasil modifikasi model kerusakan serta penentuan performance criteria yang sesuai dengan kondisi di Indonesia. Penerapan awal metode MEPDG 2015 di Indonesia dapat dilakukan dengan melakukan kalibrasi model empiris menggunakan nilai kalibrasi Arizona sebagai dasarnya terhadap proyek jalan yang ada di Indonesia.