digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Fathia Shohwah Adila
PUBLIC Irwan Sofiyan

COVER Fathia Shohwah Adila
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Fathia Shohwah Adila
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Fathia Shohwah Adila
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Fathia Shohwah Adila
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Fathia Shohwah Adila
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Fathia Shohwah Adila
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Fathia Shohwah Adila
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Industri pada berbagai sektor telah banyak mengaplikasikan penggunaan asam sitrat terutama dalam industri pangan. Kebutuhan asam sitrat terus meningkat setiap tahunnya sehingga diperlukan penggunaan metode produksi asam sitrat dengan pemisahannya yang dapat menghasilkan asam sitrat dengan kemurnian tinggi. Metode pemisahan diketahui mengonsumsi 40% biaya dari total biaya produksi asam sitrat sehingga dibutuhkan proses pemisahan yang lebih efisien salah satunya dengan optimasi proses pengendapan. Penelitian ini ditujukan untuk mengkarakterisasi proses pengendapan asam sitrat agar diperoleh proses pengendapan dan agen pengendap terbaik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa agen CaCl2 merupakan satu-satunya agen pengendap yang dapat digunakan untuk mengendapkan asam sitrat pada temperatur ruang. Penggunaan pH sebesar 6 telah terbukti mampu mengendapkan asam sitrat secara optimal. Hubungan antara jumlah CaCl2 yang dibutuhkan untuk mengendapkan asam sitrat dalam aqua DM terhadap konsentrasi asam sitrat teramati berbanding lurus dan mendekati linier. Lain halnya dengan pengendapan asam sitrat dalam medium fermentasi yang memiliki kecenderungan membutuhkan jumlah CaCl2 yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan asam sitrat dalam aqua DM. Pengendapan asam sitrat dalam medium fermentasi cenderung berlangsung lebih cepat jika dibandingkan dengan pengendapan asam sitrat dalam aqua DM sehingga dengan jumlah CaCl2 yang lebih sedikit waktu yang dibutuhkan untuk mengendapkan asam sitrat dalam medium fermentasi pun lebih singkat. Beberapa variasi konsentrasi asam sitrat telah mampu menghasilkan endapan yang melebihi nilai teoretisnya. Konsentrasi asam sitrat hasil proses pengendapan yang terukur melalui metode marier-boulet memiliki kecenderungan lebih tinggi dibandingkan dengan konsentrasi asam sitrat awal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa asam sitrat dalam aqua DM maupun medium fermentasi telah mampu diendapkan dengan agen CaCl2 tanpa penggunaan pemanasan pada pH awal sebesar 6 dan diperoleh hasil dan karakterisasi endapan yang berpotensi untuk digunakan dan dikembangkan lebih lanjut untuk menunjang proses fermentasi fase padat dengan pemisahan secara simultan.