Penurunan permukaan tanah menjadi masalah yang dihadapi oleh kota-kota besar yang ada di Indonesia, salah satunya di wilayah Cekungan Bandung. Dampak dari penurunan permukaan tanah berupa kerusakan pada bangunan, jalan, dan infrastruktur publik juga dapat mengakibatkan banjir. Pengukuran GPS merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk pengamatan penurunan permukaan tanah. Untuk mendapatkan ketelitian tinggi, dibutuhkan GPS geodetik dan antena yang memiliki harga yang cukup tinggi. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, saat ini mulai berkembang GPS dengan harga yang lebih murah dan dapat dioperasikan secara kontinu. Tujuan dari penelitian ini adalah menemukan metode yang bisa digunakan untuk melakukan pengamatan penurunan permukaan tanah menggunakan GPS dengan harga murah. Metode pengamatan yang digunakan yaitu dengan melakukan pengamatan kontinu dengan memasang 5 stasiun di wilayah Kopo dan Dayeuh Kolot. Pengamatan dilakukan selama 1-2 bulan. Ada 2 metode pengolahan yang digunakan, yaitu menggunakan metode pengolahan radial dengan baseline panjang dan pengolahan radial baseline pendek. Hasil menunjukan bahwa pengukuran GPS menggunakan modul GPS yang murah dapat menghasilkan nilai ketelitian hingga 2 cm untuk baseline panjang dan dibawah 1 cm untuk baseline pendek. Kualitas dari data GPS yang dihasilkan oleh GPS dengan harga murah dapat digunakan dalam pengamatan penurunan permukaan tanah dengan nilai penurunan lebih dari 2 cm. Nilai penurunan permukaan tanah kemudian dihitung menggunakan metode regresi untuk melihat trend penurunan dari pengamatan yang dilakukan. Nilai penurunan permukaan tanah yang dihasilkan dari 2 metode yang berbeda berada pada rentang nilai 0.2-2.1 cm setiap bulan.