Pulau Bangka secara metallogeny berada pada jalur mineralisasi timah, yang sejak dulu dikenal sebagai penghasil timah dan monasit. Proses tumbukan antara Blok Sibumasu dan East Malaya yang terjadi pada Periode Trias Akhir-Jura Awal menyebabkan terbentuknya Granit Klabat. Proses eksogen yang terjadi pada Periode Jura Awal-Miosen menyebabkan terjadinya proses pelapukan, transportasi dan sedimentasi endapan plaser monasit. Endapan plaser monasit ditemukan dalam jumlah yang sedikit dari sisi lokasi penemuan, kuantitas dan tertutup oleh litologi yang lebih muda, sehingga menjadi tantangan tersendiri pada saat eksplorasi. Selain itu, daerah pemetaan yang sangat luas dengan akses lokasi yang terbatas menyebabkan kegiatan eksplorasi membutuhkan waktu dan sumber daya yang tidak sedikit. Sebagai bagian dari solusi alternatif kegiatan eksplorasi monasit untuk area yang luas, diperlukan metode yang dapat memetakan sebaran monasit di permukaan berdasarkan parameter fisis yang terdeteksi oleh sensor satelit yang terverifikasi oleh data-data geologi lapangan.
ALOS 2 (Advanced Land Observing Satelite 2) PALSAR 2 (Phased Array Type L-Band Synthetic Aperture Radar 2) digunakan dalam penelitian ini sebagai input untuk metode mdPSAR (magnetic dielectric from Polarimetric Synthetic Aperture Radar). ALOS 2 PALSAR 2 memiliki kemampuan untuk mengemisikan gelombang mikro pada saluran L (?=23,6 cm) yang mampu melewati tutupan awan dan kanopi vegetasi, sehingga analisis interaksi hamburan balik SAR dengan objek geologi di permukaan tanah memungkinkan untuk dilakukan. Selain itu, tersedianya mode polarisasi penuh (full polarimetric) akan mempermudah dalam proses analisis objek geologi permukaan berdasarkan reflektivitas dan geometrinya. Dalam penelitian ini, metode mdPSAR digunakan untuk mengidentifikasi keberadaan monasit berdasarkan parameter kelistrikan, kemagnetan, densitas spektra permukaan dan kekasaran permukaan.
Pemodelan sebaran monasit berdasarkan kuantifikasi perameter-parameter yang diturunkan dari metode mdPSAR dan verifikasinya dilakukan menggunakan data percontohan yang diambil dari lapangan. Korelasi antara hasil pemodelan dan data lapangan didapatkan persamaan linier y = 0,031????-0,097 dengan koefisien determinasi R2 = 0,919. Nilai R2 yang berada pada rentang 0,7-1 menunjukan kadar monasit hasil percontohan lapangan (variabel y) berkorelasi linier positif dengan variabel ???? hasil pemodelan dari parameter-parameter yang diturunkan dari mdPSAR.
Model sebaran monasit dan kekasaran permukaan yang ditumpang susun dengan sebaran batuan beku intrusif menunjukan area anomali tinggi monasit berada pada bagian proksimal dari tubuh intrusif dan pada pertemuan kelurusan yang berarah Barat-Timur dan Timur Laut-Barat Daya. Hal ini menunjukan endapan plaser monasit berkaitan dengan Granit Klabat yang telah mengalami proses erosi, transportasi dan sedimentasi. Material sedimen yang mengandung monasit mengisi cekunga