Cover
PUBLIC karya Abstrak
PUBLIC karya Abstract
PUBLIC karya
Lembar Pengesahan
Terbatas karya
» ITB
Terbatas karya
» ITB
Kata Pengantar
PUBLIC karya
BAB I
Terbatas karya
» ITB
Terbatas karya
» ITB
BAB II
Terbatas karya
» ITB
Terbatas karya
» ITB
BAB III
Terbatas karya
» ITB
Terbatas karya
» ITB
BAB IV
Terbatas karya
» ITB
Terbatas karya
» ITB
BAB V
Terbatas karya
» ITB
Terbatas karya
» ITB
Daftar Pustaka & Lampiran
Terbatas karya
» ITB
Terbatas karya
» ITB
Pandemi virus COVID-19 di Indonesia telah berlangsung sejak bulan Maret 2020 dan hingga
saat ini masih berlangsung dengan kondisi yang perlu diwaspadai. Hal ini dapat terlihat dari
sebaran penambahan kasus aktif harian di Indonesia yang masih terus berubah secara dinamis.
Alternatif solusi yang dapat membantu untuk menganalisis penanggulangan penyebaran virus
tersebut adalah dilakukannya pemodelan dan simulasi kasus penyebaran untuk memperkirakan
gambaran kondisi pandemi yang mungkin terjadi di Indonesia. Pemodelan berbasis
epidemiologi yang umum dan banyak digunakan adalah pemodelan SIR, yang
mengelompokkan individu terdampak pandemi menjadi sejumlah kompartemen.
Menggunakan pemodelan tersebut dan memanfaatkan konsep teknologi machine learning,
maka proses pemodelan tersebut dapat dilakukan secara lebih efisien dan akurat. Dalam tugas
akhir ini dikembangkan dua buah model yakni SIR dan salah satu turunannya yaitu SIR-F,
dengan berbasis konsep machine learning untuk melakukan estimasi serta simulasi berbagai
skenario penyebaran virus. Terdapat 3 buah skenario yang dikembangkan untuk dianalisis,
yakni skenario tanpa program vaksinasi, program vaksinasi dengan protokol kesehatan yang
dipatuhi, dan program vaksinasi yang tidak diikuti dengan protokol kesehatan. Berdasarkan
simulasi skenario tersebut, didapatkan bahwa program vaksinasi secara nyata dapat memberi
dampak positif pada usaha penanggulangan pandemi COVID-19 secara lebih efektif bila
dibanding dengan skenario tanpa vaksinasi. Adapun bila program vaksinasi tidak didukung
dengan protokol kesehatan yang memadai, maka vaksinasi menjadi tidak memiliki dampak
apapun bagi usaha penanggulangan tersebut. Hasil tersebut berlaku secara uniform pada hasil
dari model SIR maupun SIR-F. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa model yang
dikembangkan dapat menjalankan seluruh fungsinya sesuai dengan kebutuhan, dengan tingkat
akurasi melalui metriks MAPE mencapai 0,412 untuk model SIR serta 0,022 untuk model SIRF.