digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2021 TA PP JOAN AMELINDA 1.pdf?
Terbatas Noor Pujiati.,S.Sos
» ITB

Indonesia sebesar 171,17 juta pengguna dari total populasi 264,16 juta, menurut Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada tahun 2018, arus globalisasi semakin deras berdampak bagi Indonesia. Menurut Asep Muhyidin, S.Pd., seorang dosen bahasa di Universitas Sultan Agung Tirtayasa, salah satu dampak yang kurang baik dari globalisasi bagi Indonesia adalah terkikisnya budaya lokal bangsa IndonesiaBudaya yang terkikis adalah bahasa Indonesia yang pada hakikatnya adalah identitas dari bangsa Indonesia karena sebuah kebudayaan pasti membutuhkan bahasa dan tidak dapat dilepaskan dari komunikasi. Oleh sebab itu, pemerintah Indonesia memasukkan pemahaman bahasa Indonesia dan sastra ke dalam kurikulum resmi dalam pendidikan dasar (SD sampai SMA).Salahsatu bentuk sastra yang melekat di bahasa Indonesia adalah peribahasa yang merupakan sastra Melayu Klasik. Di dalam suatu peribahasa, terdapat unsur sistem budaya masyarakat yang berhubungan dengan nilai-nilai, pandangan hidup, norma, dan suatu aliran dalam masyarakat yang memberi nilai edukasi dalam hal budi pekerti dan moral. Maka dari itu, meskipun anak-anak saat ini sudah sangat terpengaruh oleh globalisasi yang membuat mereka dengan mudah mengakses budaya asing, kepedulian mengenai budaya lokal dalam bentuk sastra menjadi suatu keharusan yang perlu ditanam sejak dini. Anak-anak berusia 7-8 tahun sendiri sudah lancar dalam membaca dan mulai memperluas kosa katanya. Pada masa ini pula, biasanya anak sudah dapat membaca sendiri dengan lancar tanpa panduanapapun. Sementara itu, setelah berusia 8 tahun ke atas, anak sudah mahir menggunakan keterampilan membacanya untuk belajar. Maka itu, diperlukan buku yang membuat anak-anak dapat dengan mudah mengenali struktur dan makna narasi atau tema. Buku pun harus memiliki cerita yang memotivasi dan semenarik mungkin sehingga mendapat perhatian anak dan pesan moral yang diangkat dari buku bisa diserap dengan baik.