digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Willy Ivander Pradipta
PUBLIC Irwan Sofiyan

COVER Willy Ivander Pradipta
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Willy Ivander Pradipta
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Willy Ivander Pradipta
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Willy Ivander Pradipta
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Willy Ivander Pradipta
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Willy Ivander Pradipta
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Desa Pangandaran merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Desa Pangandaran terkenal sebagai area objek wisata pesisir laut yang berada di Jawa Barat. Hal tersebut menjadikan aktivitas masyarakat dan wisawatan berpusat di area pesisir. Percepatan pembangunan infrastruktur di wilayah pesisir meningkat guna mendukung fasilitas bagi wisatawan. Kawasan wisata yang berada di pesisir selatan Pulau Jawa menyebabkan kawasan tersebut tidak luput dari bahaya tsunami yang kerap terjadi akibat adanya subduksi di dasar Samudera Hindia. Untuk itu Tugas Akhir ini dilakukan untuk menentukan tingkat keterpaparan serta potensi bencana alam tsunami akibat gempa bumi yang terjadi. Berdasarkan data rendaman tsunami yang telah ada, data bangunan, data tutupan/penggunaan lahan yang didapatkan dari digitasi orthofoto Desa Pangandaran, dilakukan overlay data sehingga didapatkan peta bangunan serta tutupan lahan terdampak tsunami. Hasil dari penelitian ini didapatkan luas rendaman tsunami pada skenario pertama sebesar 91,684 ha, sedangkan pada skenario kedua sebesar 180,602 ha. Serta pada penelitian ini juga dilakukan verifikasi inundasi tsunami di lapangan, didapatkan luas rendaman tsunami yang ditimbulkan sebesar 331,592 ha. Bangunan terdampak pada skenario pertama yaitu 1040 bangunan, sedangkan pada skenario 2 yaitu 4856 bangunan, lalu berdasarkan hasil verifikasi inundasi tsunami sebesar 1507 bangunan. Serta tutupan lahan terdampak pada skenario pertama sebesar 20,92%, sedangkan pada skenario kedua 73,81% tutupan lahan terdampak, lalu berdasarkan hasil verifikasi inundasi tsunami sebesar 46,08%.