Paduan zirconium seperti: zircalloy1, zircalloy 2, zircalloy 3 dan zircalloy 4
serta Zr-2,5Nb telah lama digunakan sebagai kelongsong elemen bakar nuklir
pembangkit listrik tenaga nuklir. Pemakaian zircalloy untuk kelongsong elemen
bakar nuklir karena paduan zircalloy mempunyai penampang serapan netron
yang rendah, sifat mekanik dan ketahanan korosi yang baik pada selang suhu
tinggi yaitu 350-380 ºC pada kondisi reaktor beroperasi normal. Selanjutnya
pada kondisi reaktor sudah beroperasi dalam jangka waktu lama maka
komponen reaktor tersebut akan mengalami aging. Aging komponen kritis dari
reaktor nuklir akan menentukan umur pakai reaktor ( life time service).
Komponen-komponen kritis reaktor tersebut meliputi: fuel cladding, coolant
chanel dan pressure tube dimana komponen tersebut terbuat dari bahan paduan
logam zircalloy. Mekanisme aging komponen kritis reaktor tersebut adalah PCI
( Pellet Clading Interaction ), WSCI ( Waterside cladding interaction ), LOCA
( Loss of Cooling Accident ), HID (hydrogen induced damage) dan Radiation
damage. Pemakaian paduan zirconium pada jangka waktu yang lama
mempunyai keterbatasan karena rentan terhadap penggetasan oleh hidrogen
dengan terbentuknya hidrida, penurunan sifat mulur, dan ketahanan oksidasi
yang kurang baik. Untuk meningkatkan ketahanan oksidasi dan hidrogen
diperlukan pembuatan paduan dengan komposisi baru yaitu paduan Zr-
2,5%Nb-Y. Penambahan yttrium pada paduan Zr-2,5%Nb akan meningkatkan
ketahanan oksidasi paduan dan penetrasi hidrogen.
Sintesis material baru yaitu Zr-2,5%Nb-Y telah berhasil dilakukan oleh
peneliti. Sintesis dilakukan dengan teknik peleburan busur listrik. Hasil
peleburan paduan Zr-2,5%Nb-Y mendapat perlakuan panas pada suhu 900oC
selama 4 jam kemudian di quenching di air. Setelah itu paduan logam di hot
roll. Dengan reduksi 30% pada suhu 900oC. Setelah di hot roll paduan
dioksidasi dan hidrogen charging pada suhu tinggi . Penambahan yttrium pada
paduan Zr-2,5%Nb meningkatkan ketahanan oksidasi paduan karena
terbentuknya lapisan oksida Y2O3 sehingga perubahan berat pada semua suhuiii
dan waktu hasil oksidasi lebih kecil. Harga konstanta parabolik paduan Zr-
2,5%Nb lebih tinggi bila dibandingkan dengan paduan dengan penambahan Y.
Untuk Paduan Zr-2,5%Nb sebesar 0,0002 pada suhu 600 dan 0.1624 pada suhu
800oC. Sedangkan untuk paduan Zr-2,5%Nb-0,5%Y adalah 0.00001 dan
0.0838 masing-masing pada suhu 600oCdan 800oC. Harga koefisien difusi
oksigen (D) pada lapisan oksida paduan logam Zr-2,5%Nb lebih besar bila
dibandingkan dengan paduan Zr-2,5%Nb-1,5Y yaitu pada suhu 800oC sebesar
3x10-7 cm2/s dan pada paduan Zr-2,5%Nb-1,5%Y sebesar 7x10-8 cm2/s
Penambahan Y pada paduan logam Zr-2,5%Nb akan menurunkan nilai energi
aktifasi pembentukan lapisan oksida sebesar 5.7 Kj/mol karena terbentuknya
lapisan oksida Y2O3 Penambahan yttrium pada paduan logam Zr-2,5%Nb
akan meningkatkan ketahanan paduan terhadap penetrasi hidrogen yaitu
dengan turunnya jumlah fasa ? yang terbentuk dipermukaan paduan. Dari data
difraksi sinar x diperoleh harga 32,53% untuk paduan Zr-2,5%Nb dan 25,42%
serta 11,55% masing-masing untuk paduan Zr-2,5%Nb-0,5%Y dan Zr-
2,5%Nb-1,5%Y Pembentukan Y2O3 pada lapisan oksida paduan Zr-2,5%Nb-Y
akan meningkatkan ketahanan lapisan oksida terhadap penetrasi hidrogen. Data
difraksi sinar x dan struktur mikro tidak ada hidrida yang terbentuk dibawah
permukaan lapisan oksida Sedangkan paduan Zr-2,5%Nb terdapat fasa ? hasil
analisa dengan difraksi sinar x.